REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Boeing memastikan memperpanjang penghentian sementara produksinya di negara bagian Washington hingga pemberitahuan lebih lanjut. Hal tersebut diputuskan untuk membantu memerangi wabah penyakit virus corona atau Covid-19.
Hingga saat ini, Boeing belum mengumumkan kapan produksi dapat dilanjutkan. “Mengingat fokus perusahaan yang terus menerus pada kesehatan dan keselamatan karyawan,” kata Kepala Eksekutif Boeing Commercial Airplanes Stan Deal dikutip dari Reuters, Senin (6/4).
Boeing masih terus mempertimbangkan dengan penilaian saat ini dari penyebaran Covid-19 di negara bagian Washington. Begitu juga dengan bagaimana kendala rantai pasokan dan rekomendasi tambahan dari otoritas kesehatan pemerintah.
Selama suspensi, Stan mengatakan Boeing akan menerapkan langkah-langkah kesehatan dan keselamatan tambahan. Selain itu, Boeing juga akan meningkatkan pembersihan di sejumlah area pekerja dan area umum.
“Kami akan mengambil waktu ini untuk terus mendengarkan tim kami yang luar biasa dan menilai arahan pemerintah yang berlaku, penyebaran virus korona di masyarakat dan keandalan pemasok kami,” ujar Stan.
Sementara itu, pelanggan maskapai Boeing telah menunda untuk mengambil pesawat baru dan melakukan pembayaran di muka sebelum pengiriman. Hal tersebut menambah krisis setelah penghentian produksi Boeing 737 Max 8 akibat kecelakaan fatal yang dialami beberapa maskapai.
Boeing mengatakan pada pekan lalu akan menunda operasi di Ridley Township, Pennsylvania hingga 20 April 2020 karena wabah virus korona. Hal tersebut mencakup fasilitas produksi dan produksi untuk rotorcraft militer, termasuk H-47 Chinook, V-22 Osprey, dan MH-139A Grey Wolf.
Selain itu, Boeing juga akan berhenti membayar sekitar 30 ribu pekerja produksi pada pekan ini di negara bagian Washington. Hal tersebut dilakukan setelah sebelumnya dua kali lipat atau sebanyak 10 hari jumlah cuti yang dibayarkan kepada pekerja produksi setelah penangguhan. Para karyawannya dapat menggunakan cuti yang dibayar, liburan, serta cuti sakit untuk sementara dan akan terus mendapatkan manfaat medis.
Sebelumnya pada Ahad (5/4), Boeing mengungkapkan sebanyak 160 ribu orang tenaga kerjannya melakukan tes virus korona. Hasil dari tes tersebut mengungkapkan sebanyak 135 orang positif terkena virus corona.
The Seattle Times juga melaporkan pada Jumat (3/4), Boeing memiliki 95 karyawan yang dites positif di negara bagian Washington. Sebanyak 14 orang diantaranya merupakan karyawan yang bekerja di pabrik jet Anne Everett.