Senin 06 Apr 2020 12:16 WIB

'Laga tanpa Penonton Lebih Baik daripada tidak Digelar'

Juli atau Agustus adalah target yang dapat dicapai untuk kembali gelar kompetisi.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Suasana bangku tanpa penonton pada laga antara AC Milan melawan Genoa di Stadion San Siro, Milan, Itali, awal bulan Maret 2020.
Foto: Danielle Mascolo/Reuters
Suasana bangku tanpa penonton pada laga antara AC Milan melawan Genoa di Stadion San Siro, Milan, Itali, awal bulan Maret 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, NYON-- Presiden UEFA Aleksandar Ceferin mengatakan, ada kemungkinan Liga Champions dan Liga Europa musim ini digelar tanpa penonton dan hanya disiarkan secara langsung di stasiun televisi. Menurutnya hal itu lebih baik dari pada kompetisi yang sedang mengalamai penundaan akibat pandemi virus Corona ini harus dihentikan sama sekali.

"Faktanya adalah bahwa kita benar-benar tidak tahu banyak. Kami sedang menunggu perkembangan situasi yang mengerikan ini di dunia, dan terutama di Eropa," kata Ceferin kepada ZDF dikutip dari Sky Sports, Senin (6/4). "Sepak bola tidak sama tanpa penggemar. Jelas lebih baik bermain dengan penggemar daripada tanpa penggemar. Masalahnya sepak bola sama sekali berbeda tanpa penonton," tambahnya.

Sebelumnya, Caferin menyarankan, Juli atau Agustus adalah target yang dapat dicapai untuk melanjutkan kembali kompetisi musim ini. Namun, dikutip secara salah oleh beberapa media dan menyebutkan UEFA berencana mengakhiri musim pada 3 Agustus. Kemudian, UEFA merilis pernyataan resmi untuk membantah hal itu. Hingga saat ini belum ada tanggal baru yang sudah dipastikan oleh UEFA.

Namun, Caferin menegaskan pihaknya masih punya keinginan besar untuk melanjutkan kompetisi musim 2019/2020 meski harus digelar tanpa penonton. "Masih lebih baik untuk memainkan permainan secara tertutup dan disiarkan di TV, di mana orang-orang butuh dan menginginkannya karena itu membawa energi positif ke rumah mereka, daripada tidak bermain sama sekali," kata dia.

"Itulah yang diinginkan orang-orang, yang membawa energi positif, dan itu akan dimulai pada bulan Juli atau Agustus. Kita tidak bisa memainkannya pada bulan September atau Oktober," tutur Caferin.

Namun, kata dia, jika pemerintah tidak memberikan izin, maka UEFA pun tak bisa membantahnya. "Jika pihak berwenang tidak mengizinkan kami bermain, maka kami tidak bisa bermain," tambah dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement