Senin 06 Apr 2020 14:17 WIB

Dokter Australia: Kami tidak Lapar, Kami Butuh Masker

Dokter dan para petugas medis di Australia butuh masker bedah sesuai standar medis.

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Dokter dan para petugas medis di Australia butuh masker bedah sesuai standar medis. Ilustrasi.
Foto: Angelo Carconi/EPA
Dokter dan para petugas medis di Australia butuh masker bedah sesuai standar medis. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Petugas medis Australia yang berada di garda depan krisis virus corona di Negeri Kanguru mengatakan, setiap hari mereka menerima surat ucapan terima kasih, beberapa orang bahkan mengirimkan piza. Namun, mereka mengatakan, saat ini yang mereka butuhkan adalah masker bedah sesuai standar medis.

Beberapa petugas medis terpaksa memakai penutup wajah buatan sendiri atau masker yang sudah rusak. Saat dokter-dokter dan perawat di rumah sakit kesulitan mendapatkan masker N95, banyak warga yang terlihat memakainya di jalan-jalan Australia.

Baca Juga

"Setiap hari kami banyak mendapatkan surat terima kasih, bahkan beberapa orang membawa piza untuk kami. Namun, saya hanya ingin berkata, 'Hai kami tidak lapar, kami butuh masker,'" kata seorang dokter gawat darurat Australia, Senin (6/4).

Dokter unit gawat darurat Negara Bagian New South Wales (NSW) itu mengatakan, di jalan banyak orang yang memakai masker N95, sementara jumlah masker jenis itu di rumah sakit tidak mencukupi. Jumlah kasus infeksi di NSW sudah mencapai lebih dari 5.700.

Pada Senin kasus kematian Covid-19 di NSW mencapai angka tertingginya. Serikat dokter unit gawat dan petugas medis Australia mengatakan, pemerintah sudah menyakinkan mereka produksi alat pelindung diri (APD) petugas medis terus ditingkatkan. Namun, pemakaian masker N95 di rumah sakit di seluruh penjuru NSW masih dibatasi. Petugas medis mengandalkan penutup wajah dari plastik dan karet untuk melindungi diri mereka.

"Beberapa orang bahkan memakai perlengkapan menyelam. Sejumlah dokter dan perawat kami dihukum karena mencoba memakai masker saat bekerja. Situasi ini penuh dengan konflik dan kebingungan," kata Presiden Asosiasi Medis Australia cabang Australia Barat, Andrew Miller.

Petugas medis mengatakan, pedoman penggunaan APD yang dikeluarkan Pemerintah Australia saat jumlah kasus Covid-19 masih sedikit tidak memadai lagi. Pasalnya, banyak orang yang terinfeksi tetapi tidak mengalami gejala tetap mengunjungi rumah sakit untuk memeriksa penyakit lain. Mereka menambahkan, saat ini seluruh departemen rumah sakit di Australia membutuhkan APD dengan standar tertinggi tidak hanya dokter atau perawat yang bertugas menangani kasus Covid-19.

Miller mengatakan, banyak APD di seluruh Australia yang tidak dipasok untuk petugas medis yang berada di garis terdepan krisis virus corona. Banyak petugas medis Australia yang tidak yakin APD tersedia saat mereka membutuhkannya. "Karena mereka telah melihat banyak petugas kesehatan di negara lain yang meninggal karena kurangnya persediaan APD," kata Miller.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement