Senin 06 Apr 2020 14:33 WIB

Wagub : Minta 5 Ribu Kyai di Jabar Jalani Tes Covid-19

Pemeriksaan penting karena banyak yang tak ada gejala tapi saat di tes positif

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Sebanyak 5 ribu kyai di Jabar diminta jalani tes covid-19. Tampak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didampingi Ketua Jabar Bergerak Atalia Praratya meninjau pelaksanaan Rapid test Covid-19 secara drive-thru, di Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu (4/4). Diharapkan dari hasil tes masif oleh Pemdaprov Jawa Barat secara merata di seluruh kabupaten dan kota bisa diketahui maksimal dua pekan ke depan untuk mengetahui pemetaan persebaran Covid-19
Foto: Humas Pemprov Jawa Barat
Sebanyak 5 ribu kyai di Jabar diminta jalani tes covid-19. Tampak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didampingi Ketua Jabar Bergerak Atalia Praratya meninjau pelaksanaan Rapid test Covid-19 secara drive-thru, di Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu (4/4). Diharapkan dari hasil tes masif oleh Pemdaprov Jawa Barat secara merata di seluruh kabupaten dan kota bisa diketahui maksimal dua pekan ke depan untuk mengetahui pemetaan persebaran Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, meminta semua kyai yang ada di Pesantren di Jabar untuk di tes Covid-19. Menurut Uu, perkembangan virus Covid-19 di Jabar saat ini terus meningkat dan bertambah jumlahnya. Selain itu, klaster baru pun penyebarannya masif. Seperti di Sukabumi mulai menyebar.

"Sekarang, ada penyebaran baru lewat kelompok. Kyai ini, penting untuk di tes, kan termasuk kelompok B yang sering bertemu masyarakat banyak," ujar Uu  Senin (6/4).

Menurut Uu, pemeriksaan pada kyai sangat penting karena sering diburu masyarakat. Sudah menjadi kebiasaan, kemana pun kyai pergi banyak santri yang mencium tangan kyai karena ingin barokah. "Makanya, saya ingin melakukan tes pada 5 ribu kyai di Jabar ini," tegas Uu.

Uu mengaku, ada saja kyai yang tak mau untuk di tes. Oleh karena itu, ia selalu memberikan sosialisasi. Kalau memang bersedia, bisa saja hasilnya dirahasiakan. Walaupun sebenarnya, kalau positif sebaiknya harus segera ditindak lanjuti. Yakni, dengan melakukan tes kedua, isolasi atau di rujuk ke rumah sakit rujukan. "Saat ini sudah ada 20 orang kyai yang terkena virus corona," katanya. 

Pemeriksaan,  menjadi penting karena banyak yang tak ada gejala tapi saat di tes positif. Sehingga, menyebarkan ke jamaah lain. "Mohon kerja samanya ya para kyai. Di Jabar, pesantren besar dan kecil terus sedang pendataan. Data terakhir ada 10.700 pesantren," katanya.

Pendataan tersebut, kata Uu bekerja sama dengan MUI, kepala daerah setempat dan Ormas-Ormas keagaaman. "Hari Selasa, sepertinya tes ke kyai akan dimulai," katanya.

Saat ditanya apakah semua pesantren di Jabar sudah libur, Uu mengatakan, pesantren sekarang ada yang libur dan ada yang masih aktif. "Kalau pesantren salafiyah diserahkan ke kyai masing-masing tapi kalau tak diliburkan syaratnya orang tidak boleh keluar masuk," kata Uu. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement