Senin 06 Apr 2020 16:15 WIB

15 Ribu Relawan Siap Dikirim ke Daerah Kurang Tenaga Medis

Pengiriman relawan dipioritaskan ke daerah yang kekurangan tenaga dokter.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo (tengah) didampingi pejabat terkait memberikan keterangan kepada media berita terkini mengenai kasus COVID-19 di Kantor Pusat BNPB, Jakarta, Sabtu (14/3/2020).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo (tengah) didampingi pejabat terkait memberikan keterangan kepada media berita terkini mengenai kasus COVID-19 di Kantor Pusat BNPB, Jakarta, Sabtu (14/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan pemerintah segera mengirimkan relawan-relawan untuk membantu penanganan wabah virus Corona atau Covid-19. Hingga saat ini, Doni menyebut lebih dari 15 ribu relawan sudah mendaftar, dan hampir 3.000 relawan medis.

"Ini nanti kita alokasikan, kita prioritaskan kepada daerah-daerah yang memang mengalami kekurangan tenaga dokter," ujar Doni usai rapat dengan Presiden Joko Widodo, Senin (6/4).

Baca Juga

Hingga Ahad (5/4) kemarin, jumlah orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 2.273 orang. Sebanyak 164 telah dinyatakan sembuh dan 198 meninggal dunia.

Para pasien Covid-19 saat ini juga telah tersebar di berbagai daerah di Indonesia, sementara belum semua daerah memiliki jumlah tenaga medis yang cukup. Seperti di Rumah Sakit Paru Jatisari, Kabupaten Karawang, Jabar yang menjadi salah satu rumah sakit rujukan Covid-19, mengalami kekurangan perawat atau tenaga medis. Direktur Rumah Sakit Paru Annisa mengatakan saat ini Rumah Sakit Paru sedang merawat 26 pasien yang terpapar virus corona atau Covid-19. "Dari 26 pasien tersebut, sebanyak 12 orang di antaranya merupakan pasien positif Covid-19," katanya, Sabtu (4/4).

Menurut dia, sebenarnya Rumah Sakit Paru bisa difungsikan secara maksimal untuk menangani pasien Covid-19, sesuai dengan jumlah kapasitas rawat inap. Tapi pihaknya kekurangan perawat.

Di Rumah Sakit Paru terdapat 106 tempat tidur dengan 78 untuk rawat inap. Sedangkan jumlah perawat atau tenaga medisnya hanya 54 orang. Itu tidak ideal, karena idealnya satu tempat tidur itu satu perawat untuk menangani pasien corona.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement