Senin 06 Apr 2020 16:25 WIB

JK Dukung Kesiapan RS PMI Bogor Tangani Covid-19

PMI pusat akan membantu penyediaan APD bagi tenaga medis RS PMI Bogor.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua PMI Pusat, Jusuf Kalla (kanan(
Foto: dok. Tim Media JK
Ketua PMI Pusat, Jusuf Kalla (kanan(

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla (JK) memastikan dukungan kesiapan RS PMI Bogor dalam menangani pasien yang terpapar virus Corona atau Covid-19. JK mengatakan, PMI pusat akan membantu penyediaan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis RS PMI Bogor.

Hal ini sebagai upaya mendukung pemerintah dalam upaya penanganan Covid-19, terutama dalam penanganan pasien Covid-19 di wilayah Kota Bogor. “PMI akan mendukung terus upaya pemerintah dalam penanganan Covid-19 ini, dengan memberikan dukungan kepada RS PMI Bogor, kita akan berikan dukungan APD untuk tenaga medis yang bekerja,” ujar JK saat memimpin rapat dengan teleconference terkait penanganan Covid-19 dengan Pengurus Pusat PMI dan Jajaran dari RS PMI Bogor.

Baca Juga

Rapat ini menindaklanjuti, keputusan Pemerintah Kota Bogor menunjuk RS PMI Bogor sebagai RS Rujukan penanganan Covid-19, melalui SK Wali Kota Bogor, tanggal 2 April 2020. Menurut data yang dikeluarkan oleh pemerintah Kota Bogor, kasus penyebaran Covid-19 di Kota Bogor menyebar sangat cepat.

Tercatat ada 763 kasus orang dalam pemantauan (ODP) di Kota Bogor. Rinciannya, sebanyak 364 kasus telah selesai ditangani dan 399 orang masih dalam pemantauan. Sedangkan untuk jumlah positif Corona di Kota Bogor ada 34 pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit.

Wakil Direktur RS PMI Bogor, dr. Arfan Faturahman menyatakan kesiapan RS PMI dalam penanganan Covid-19. Namun, pihaknya membutuhkan dukungan dari PMI pusat. "Kami membutuhkan dukungan dari PMI Pusat untuk menjalankan operasional dalam penanganan Covid-19, dan kami siap untuk menjalankan tugas," ujarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement