Senin 06 Apr 2020 17:03 WIB

Sebanyak 25 Ribu KK Terdampak Corona Terima Bantuan

Jumlah pasien Covid-19 positif empat orang, satu sembuh, satu dirawat, dua meninggal

Rep: binti solikah/ Red: Hiru Muhammad
Wali Kota Solo FX. Hadi Rudyatmo (kedua kiri) didampingi petugas mengecek bantuan sembako warga miskin dalam penanganan tanggap darurat Kejadian Luar Biasa (KLB) wabah COVID-19 di Pedaringan, Solo, Jawa Tengah, Ahad (5/4/2020). Bantuan sembako tersebut diserahkan bagi 40 ribu keluaga rentan miskin di Solo yang sebagian diantaranya terdata dari Sistem Informasi Kesejahteraan Elektronik.
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Wali Kota Solo FX. Hadi Rudyatmo (kedua kiri) didampingi petugas mengecek bantuan sembako warga miskin dalam penanganan tanggap darurat Kejadian Luar Biasa (KLB) wabah COVID-19 di Pedaringan, Solo, Jawa Tengah, Ahad (5/4/2020). Bantuan sembako tersebut diserahkan bagi 40 ribu keluaga rentan miskin di Solo yang sebagian diantaranya terdata dari Sistem Informasi Kesejahteraan Elektronik.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sebanyak 25.416 kepala keluarga (KK) telah mendapatkan bantuan bahan pokok tahap pertama dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Penerima bantuan tersebut merupakan warga miskin, rentan miskin dan pekerja informal yang aktivitas ekonominya terganggu akibat pandemi virus Corona atau Covid-19.

Penyerahan batuan secara simbolis dilakukan di Perumda Pedaringan, Ahad (5/4). Kemudian, penyaluran kepada warga penerima manfaat dilakukan ketua Rukun Tetangga (RT) masing-masing.

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan, bantuan bahan pokok dibagi menjadi dua tahap. Pada tahap pertama, bantuan bahan pokok berisi tujuh item, yakni 10 kilogram beras, 1/2 kilogram telur, tiga bungkus mi instan, satu botol kecap, dua pak teh seduh, 1 kg gula, dan 1 liter minyak goreng. Sedangkan pada tahap kedua, isi sembako terdiri dari lima item yakni, 10 kilogram beras, 1/2 kilogram telur, tiga bungkus mi instan, satu botol kecap, dan dua pak teh seduh.

"Kami alokasi 40 ribu KK, kalau dari jumlah KK yang ada di Kota Solo cukup. Yang penting bagi yang mampu jangan minta, jadi betul-betul diberikan bagi masyarakat yang belum pernah mendapat bantuan deri pemerintah pusat," katanya.

Bagi warga yang belum terdaftar di tahap pertama, lanjutnya, bisa mengajukan kepada RT maupun RW setempat dan akan diberikan bantuan pada tahap kedua. Bantuan tersebut diharapkan dapat menopang kebutuhan sehari-hari selama sebulan.

Sehingga penyerahan tahap kedua paling cepat dilakukan sepekan kemudian. Pemkot akan melakukan evaluasi dari penyerahan bantuan tersebut agar tepat sasaran. Termasuk laporan warga yang belum menerima bantuan padahal termasuk keluarga rentan miskin.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surakarta, Ahyani, mengatakan, Pemkot menyiapkan 25.416 paket pada tahap pertama, dari total rencana bantuan 40.000 paket. Paket yang disiapkan di tahap pertama berjumlah 25.416 paket untuk 2.784 RT di 626 RW. Masing-masing paket senilai Rp 265 ribu. Total anggaran untuk bantuan bahan pokok bagi warga terdampak pandemu Corona senilai Rp 10,6 miliar.

Penerima bantuan merupakan warga miskin dan rentan miskin yang terdata dalam Sistem Informasi Kesejahteraan Elektronik (E-SIK). "Mereka adalah warga yang selama ini belum menerima bantuan dari Pemprov maupun pemerintah pusat. Selain itu kami juga memberikan bantuan kepada warga yang terdampak langsung pandemi Corona," ucapnya.

Hingga Senin (6/4), jumlah pasien Covid-19 di Kota Solo yang terkonfirmasi positif ada empat dengan rincian, satu orang sembuh, satu orang dirawat, dua orang meninggal. Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) 45 orang, terdiri dari yang dirawat 15 orang, yang sembuh 23 orang, dan yang meninggal 6 enam orang.

Kemudian jumlah orang dalam pemantauan (ODP) jumlahnya menjadi 286 orang dengan rincian rawat inap di rumah sakit satu orang dan rawat jalan di rumah sakit ada 153 orang. Sedangkan ODP dalam pemantauan di puskesmas semuanya rawat jalan jumlahnya 142 orang. "Dari keseluruhan pasien yang ditangani Kota Solo sudah terlepas dari pemantauan sekitar 86 orang," kata Ahyani.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement