REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Surakarta, Jawa Tengah menyatakan, sejumlah hotel berbintang menghentikan operasional untuk sementara waktu menyusul rendahnya tingkat kunjungan para tamu. "Hingga saat ini ada empat hotel berbintang di Kota Solo yang menutup operasional sementara hingga waktu yang belum bisa ditentukan," kata Perwakilan Humas PHRI Surakarta Sistho A Shresto di Solo, Senin (6/4).
Dengan penutupan tersebut, kata dia, untuk sementara waktu hotel-hotel tersebut tidak menerima tamu baik kamar maupun food and beverage. Menurut dia, akibat dari kondisi tersebut hingga bulan ini sudah ada ratusan karyawan hotel yang dirumahkan.
"Mereka berhenti melakukan transaksi bisnis tetapi tetap ada maintenance. Beberapa karyawan tetap membersihkan kamar-kamar, security tetap mengamankan hotel dan aktivitas pengecekan gedung. Jadi tidak ditutup kemudian menjadi gedung kosong," katanya.
Sistho mengatakan, beberapa manajemen hotel memutuskan untuk menghentikan operasional sementara bukan berarti karena kondisi keuangan perusahaan yang tidak baik. "Tetapi memang keputusan manajemen dan pemilik hotel memilih menutup sementara, apalagi kondisinya juga masih seperti ini (penyebaran Covid-19) ," katanya.
Dia mengatakan, sejauh ini masih ada beberapa hotel yang keuangannya masih dalam kondisi baik. Oleh karena itu, pihak manajemen memilih untuk tetap beroperasi. "Hotel-hotel ini masih bisa cover BEP, tidak rugi. Tentu berharap situasi akan cepat kembali normal. Selain itu, juga mengedepankan unsur kemanusiaan ke karyawannya, tetapi bukan berarti hotel yang tutup ini cash flow-nya buruk," kata Sistho.
Sementara itu, menurut Sistho, pada bulan ini ada beberapa hotel lain yang juga berencana untuk menutup operasional sementara waktu. "Ini kan bicara kemampuan hotel, kalau kondisinya masih seperti ini hotel tidak akan kuat, banyak yang bertumbangan. Kekuatan dana hotel kan berbeda-beda," katanya.