Senin 06 Apr 2020 18:00 WIB

Cegah Corona, 133 Tahanan Lapas Cikarang Dibebaskan

31 orang merupakan narapidana perkara narkotika, sementara 102 orang perkara umum.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Sejumlah napi melambaikan tangannya kepada petugas usai dibebaskan dari Lapas Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar (ilustrasi).
Foto: ANTARA/ampelsa,
Sejumlah napi melambaikan tangannya kepada petugas usai dibebaskan dari Lapas Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat membebaskan 133 warga binaannya melalui program asimilasi dan integrasi sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19) di lingkungan lapas setempat.

Kepala Lapas Cikarang Nur Bambang Supri Handono mengatakan, kebijakan tersebut berdasarkan Permenkumham Nomor 10 Tahun 2020 serta Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor M.HH-19.PK.01.04.04 Tahun 2020 tentang Pengeluaran dan Pembebasan Narapidana dan Anak Melalui Asimilasi dan Integrasi Dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran Covid-19.

"Serta surat edaran Plt. Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor : PAS-497.PK.01.04.04 Tahun 2020 Tentang Pengeluaran dan Pembebasan Narapidana dan Anak Melalui Asimilasi dan Integrasi Dalam Rangka Pencegahan Dan Penanggulan Penyebaran Covid-19 dengan melakukan pendataan narapidana yang memenuhi syarat," kata Nur di Cikarang, Senin (6/4).

Nur menjelaskan, dari total 133 warga binaan yang dibebaskan 31 di antaranya merupakan narapidana kategori perkara narkotika, sementara 102 lainnya merupakan narapidana dengan perkara pidana umum. "Dari 133 warga binaan yang memenuhi syarat program tersebut 3 di antaranya anak-anak, sisanya dewasa. Terhitung hari ini warga kami berjumlah 1.536 dari sebelumnya 1.669 orang," katanya.

Nur merinci proses pembebasan itu dilakukan secara bertahap terhitung mulai Rabu (1/4) terhadap 20 warga binaan yang dilanjutkan pada tiga hari berikutnya sebanyak 55 warga kemudian sehari setelahnya sebanyak 23 warga dan terbaru pada hari ini sebanyak 35 warga binaannya. "Mereka menjalani asimilasi di rumah. 32 warga binaan pemasyarakatan di antaranya sudah mendapatkan SK Integrasi hanya tinggal menunggu waktu menjalani integrasinya," kata Nur.

Sebelum dilepas untuk menjalankan asimilasi di rumah, warga binaan terlebih dahulu dicek kesehatannya oleh tim medis Lapas Cikarang dan dibekali masker. Mereka juga mendapatkan pengarahan mengenai tujuan pelaksanaan pemberian asimilasi di rumah dalam kondisi wabah Covid-19.

"Jadi bukan sekedar menghindarkan lapas dari penyebaran Covid-19 melainkan upaya penyelamatan terhadap narapidana dan anak yang berada di Lapas Cikarang. Selama menjalani asimilasi di rumah mereka tidak diperkenankan bepergian keluar rumah dan diharuskan mengisoloasi diri secara mandiri guna memutus rantai penyebaran Covid-19," ucapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement