REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat, Komisaris Teuku Arsya Khadafi menyebut pelaku perampokan toko perhiasan emas di Pasar Kemiri, Kecamatan Kembangan pada Senin (6/4) siang WIB, bersenjata api. "Pelaku hanya gertak dengan menodongkan senjata api revolver berwarna silver," ujar Arsya di Jakarta, Senin.
Dugaan sementara, menurut Arsya, pelaku terdiri empat orang yang beraksi di luar dan di dalam toko perhiasan tersebut, dan melancarkan aksinya sekitar pukul 13.35 WIB.
Dalam kejadian tersebut, tidak ada korban luka maupun korban jiwa, kata Arsya. Empat pelaku tersebut membawa dua sepeda motor, dua orang berjaga di luar toko dan dua lainnya beraksi menggasak perhiasan emas dalam toko.
Perhiasan yang digasak yakni sepuluh kilogram perhiasan perak dan setengah kilogram emas, dengan total kerugian Rp 400 juta. Kini, polisi memberi garis polisi pada toko perhiasan emas dan perak Kasio, serta toko emas Pelita di sebelahnya dan menyelidiki lebih lanjut perampokan tersebut di lokasi kejadian.
Penyidik kepolisian kini tengah melakukan pengejaran kepada empat pelaku perampokan toko perhiasan emas di Pasar Kemiri. "Pelaku masih dilakukan pengejaran oleh Polres Metro Jakarta Barat di-back-up oleh Ditreskrimum Polda Metro Jaya," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus saat dikonfirmasi, di Jakarta, Senin.
Yusri menjelaskan, peristiwa perampokan itu terjadi sekitar pukul 13.35 WIB, diduga pelaku berjumlah empat orang, dengan dua orang menunggu di luar dan dua beraksi merampok toko emas.
Pelaku juga sempat menodongkan senjata api jenis revolver berwarna silver, meski demikian pelaku tidak sampai menembakkan senjata api tersebut. "Tidak ada tembakan, tidak ada korban luka atau meninggal dunia," ujar Yusri.