Senin 06 Apr 2020 18:51 WIB

Petugas Bandara dan Pelabuhan Ternate Keluhkan Minimnya APD

Meski minim APD, petugas bandara Ternate tetap lakukan pengawasan

Bandara Sultan Baabullah, Ternate. Sejumlah petugas yang bertugas di pintu masuk bandara dan pelabuhan Ternate, Maluku Utara (Malut) mengeluhkan minimnya ketersediaan kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD). Terutama saat melakukan pengawasan penumpang dari dan ke kota Ternate.
Foto: Andi Nur Aminah/Republika
Bandara Sultan Baabullah, Ternate. Sejumlah petugas yang bertugas di pintu masuk bandara dan pelabuhan Ternate, Maluku Utara (Malut) mengeluhkan minimnya ketersediaan kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD). Terutama saat melakukan pengawasan penumpang dari dan ke kota Ternate.

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Sejumlah petugas yang bertugas di pintu masuk bandara dan pelabuhan Ternate, Maluku Utara (Malut) mengeluhkan minimnya ketersediaan kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD). Terutama saat melakukan pengawasan penumpang dari dan ke kota Ternate.

"Memang, dari personel yang ditempatkan di area pelabuhan hanya memiliki masker dan sarung tangan seadanya, sehingga sangat rentan tertular virus, sebab petugas merupakan garda terdepan dalam mengawasi setiap orang yang tiba di Ternate," kata Koordinator Posko COVID-19 Pelabuhan Ternate, Toho Kahar di Ternate, Senin (6/4).

Baca Juga

Kendati demikian, pihaknya tetap melaksanakan tugasnya, dalam perketat pengawasan di pintu masuk, baik itu pelabuhan laut maupun bandar udara merupakan langkah antisipasi untuk mencegah penyebaran wabah Virus Corona di Kota Ternate.

Selain itu, ketersediaan APD bagi petugas medis di setiap kapal yang masuk di pelabuhan Ahmad Yani, Ternate terus dilakukan untuk memantau orang yang memiliki gejala penyakit maupun riwayat perjalanan dari daerah terpapar. "Tentunya kalau ada orang yang memiliki gejala flu dan demam, biasanya kami diberitahu oleh tim medis di kapal, sehingga mereka ini dievakuasi secara khusus, agar tidak menimbulkan kepanikan bagi penumpang lainnya dan petugas kapal telah menyampaikan ke pelabuhan terkait adanya pasien yang tengah mereka tangani," katanya.

Olehnya itu, pihaknya terus menerapkan social distancing dan physical Distancing juga diberlakukan di ruang tunggu terminal penumpang yang ada di Pelabuhan Ahmad Yani, dengan membuat jarak tempat duduk, termasuk pemeriksaan suru tubuh para colon penumpang kapal yang akan berangkat maupun yang tiba di Ternate.

Sebelumnya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Malut terus menggalang donasi guna memenuhi ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis dan paramedis dalam penanganan pasien yang terjangkit COVID-19 di daerah ini. Dia mengakui, pihaknya telah menggalang donasi ini untuk kebutuhan APD secara memadai untuk penanganan pasien COVID-19.

Sehingga dibutuhkan dukungan masyarakat dalam pencegahan COVID-19, apalagi APD sangat terbatas dan IDI Malut, terus membuka donasi bertujuan untuk menyebarkan informasi ke masyarakat dan penyediaan APD bagi petugas medis dalam penanganan pasien COVID-19.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement