REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Sejumlah petugas yang bertugas di pintu masuk bandara dan pelabuhan Ternate, Maluku Utara (Malut) mengeluhkan minimnya ketersediaan kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD). Terutama saat melakukan pengawasan penumpang dari dan ke kota Ternate.
"Memang, dari personel yang ditempatkan di area pelabuhan hanya memiliki masker dan sarung tangan seadanya, sehingga sangat rentan tertular virus, sebab petugas merupakan garda terdepan dalam mengawasi setiap orang yang tiba di Ternate," kata Koordinator Posko COVID-19 Pelabuhan Ternate, Toho Kahar di Ternate, Senin (6/4).
Kendati demikian, pihaknya tetap melaksanakan tugasnya, dalam perketat pengawasan di pintu masuk, baik itu pelabuhan laut maupun bandar udara merupakan langkah antisipasi untuk mencegah penyebaran wabah Virus Corona di Kota Ternate.
Selain itu, ketersediaan APD bagi petugas medis di setiap kapal yang masuk di pelabuhan Ahmad Yani, Ternate terus dilakukan untuk memantau orang yang memiliki gejala penyakit maupun riwayat perjalanan dari daerah terpapar. "Tentunya kalau ada orang yang memiliki gejala flu dan demam, biasanya kami diberitahu oleh tim medis di kapal, sehingga mereka ini dievakuasi secara khusus, agar tidak menimbulkan kepanikan bagi penumpang lainnya dan petugas kapal telah menyampaikan ke pelabuhan terkait adanya pasien yang tengah mereka tangani," katanya.
Olehnya itu, pihaknya terus menerapkan social distancing dan physical Distancing juga diberlakukan di ruang tunggu terminal penumpang yang ada di Pelabuhan Ahmad Yani, dengan membuat jarak tempat duduk, termasuk pemeriksaan suru tubuh para colon penumpang kapal yang akan berangkat maupun yang tiba di Ternate.
Sebelumnya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Malut terus menggalang donasi guna memenuhi ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis dan paramedis dalam penanganan pasien yang terjangkit COVID-19 di daerah ini. Dia mengakui, pihaknya telah menggalang donasi ini untuk kebutuhan APD secara memadai untuk penanganan pasien COVID-19.
Sehingga dibutuhkan dukungan masyarakat dalam pencegahan COVID-19, apalagi APD sangat terbatas dan IDI Malut, terus membuka donasi bertujuan untuk menyebarkan informasi ke masyarakat dan penyediaan APD bagi petugas medis dalam penanganan pasien COVID-19.