Senin 06 Apr 2020 20:44 WIB

Austria akan Mulai Buka Toko dan Pusat Perbelanjaan Bertahap

Austria memperluas wilayah wajib memakai masker di tengah pandemi Covid-19.

Red: Nur Aini
Sudut Kota Wina dan Sungai Danube di Austria, Sabtu (28/3). Pemerintah Austria telah menerapkan kebijakan pembatasan jarak yang ketat untuk memperlambat penyebaran virus Covid-19.
Foto: AP Photo/Ronald Zak
Sudut Kota Wina dan Sungai Danube di Austria, Sabtu (28/3). Pemerintah Austria telah menerapkan kebijakan pembatasan jarak yang ketat untuk memperlambat penyebaran virus Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Austria akan memperluas area wajib menggunakan masker di tengah pandemi Covid-19 dengan memasukkan transportasi umum dan toko-toko kecil ke dalam daftar. Hal itu dilakukan karena Austria akan kembali membuka toko dan pusat perbelanjaan secara bertahap.

Menteri Kesehatan Rudolf Anschober dan Kantor Kanselir Sebastian Kurz, Senin (6/4) mengatakan penggunaan masker tersebut sejalan dengan rencana pemerintah untuk membuka kembali toko-toko kecil mulai pekan depan yang diumumkan lebih dulu pada hari yang sama oleh Kurz. Kain syal atau kerudung juga dapat digunakan sebagai masker.

Baca Juga

Pembukaan toko merupakan langkah awal melonggarkan karantina wilayah atau lockdown yang dianggap telah cukup mampu menahan laju penularan virus corona. Hal itu selama masyarakat tetap patuh dengan berbagai aturan pembatasan sosial secara nasional.

Kurz, dalam konferensi pers, menyebut karena Austria memberlakukan karantina wilayah lebih dulu dibandingkan negara-negara lainnya, maka itu memberikan kesempatan untuk membuka toko-toko lebih awal juga.

Jika tidak ada halangan, kegiatan toko-toko kecil tak lebih luas dari 400 meter persegi yang bukan menjual kebutuhan utama serta toko barang kreasi mandiri (do it yourself/DIY) akan kembali berjalan pada 14 April. Hal itu diikuti semua toko biasa dan pusat perbelanjaan pada 1 Mei.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement