REPUBLIKA.CO.ID, PUTUSSIBAU -- Sebagian wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar), khususnya yang berada di perbatasan, saat ini kesulitan mendapatkan bahan pangan. Hal ini sebagai akibat kebijakan lockdown Negara Malaysia karena wabah COVID-19.
"Beginilah keadaan di perbatasan masih bergantung dengan Malaysia, jadi ketika Malaysia lockdown berdampak terhadap kebutuhan pokok masyarakat," kata Camat Badau, perbatasan Indonesia-Malaysia, Adenan, Senin (6/4).
Menurut Adenan, warga sangat membutuhkan bahan pokok, terutama gula pasir. Kebutuhan bahan pokok yang bergantung pada Malaysia ini secara geografis distribusinya memang lebih dekat dari Malaysia, dibandingkan dari Pulau Jawa.
"Kami sudah sampaikan kondisi itu ke Pak Bupati dan ada beberapa langkah untuk solusi mengatasi kesulitan masyarakat di tengah wabah COVID-19," jelas Adenan.
Adenan melanjutkan, untuk mencari solusi tersebut sudah dilakukan koordinasi dengan berbagai pihak terutama ke pihak Malaysia. Bahkan, kata Adenan, Bupati Kapuas Hulu menyurati Konjen Indonesia di Kucing, agar pihak Malaysia dapat membantu kesulitan warga perbatasan terkait sembako.
"Semoga kesulitan warga terkait sembako dapat teratasi dan wabah COVID-19 cepat berlalu," kata Adenan.