Selasa 07 Apr 2020 06:24 WIB

Nurmansjah Kalah, Arifin: Di Nasional PKS Oposisi Sendirian

16 dari 17 suara yang didapat Nurmansjah Lubis dari Fraksi PKS DPRD DKI.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Calon wakil gubernur DKI Nurmansjah Lubis berdagang kopi di area CFD Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Ahad (2/3).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Calon wakil gubernur DKI Nurmansjah Lubis berdagang kopi di area CFD Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Ahad (2/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta menyebut hasil sidang paripurna pemilihan dan penetapan wakil gubernur DKI Jakarta merupakan cerminan kondisi konstelasi politik nasional saat ini. Hal itu setelah kandidat yang diusung PKS, yaitu Nurmansjah Lubis dikalahkan politikus Partai Gerindra Ahmad Riza Patria dalam pemilihan wakil gubernur (wagub) DKI periode 2017-2022, menggantikan Sandiaga Salahuddin Uno.

"Jadi inilah hasil dari paripurna, DKI Jakarta ini adalah Ibu Kota dan biasanya perpolitikannya tidak jauh berbeda di tingkat nasional. Di tingkat nasional PKS oposisi sendirian, maka ada dampaknya juga dalam perpolitikan di DKI, sebagaimana kita lihat hasil paripurna pemilihan wagub hari ini," kata Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Mohammad Arifin di Jakarta, Senin (6/4).

Dia menjabarkan, dari perolehan dalam sidang paripurna itu, Nurmansjah Lubis yang merupakan kader PKS, mendapatkan suara sebanyak 17 dan diprediksi 16 di antaranya berasal dari anggota Fraksi PKS DPRD DKI. Hal tersebut, kata Arifin, dikarenakan hampir semua partai di Ibu Kota, kebijakan yang diambil sangat tergantung pada kebijakan di tingkat pusat, termasuk PKS sendiri.

PKS di tingkat wilayah memiliki tiga lembaga yakni Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW), Eksekutif Partai dan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) yang kemudian bersatu menjadi Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah (DPTW). "Jadi kebijakan ketiga lembaga, tidak bisa diambil kalau saya sebagai ketua DPTW dan MPW tidak menyetujui. Namun kebijakan DPTW ini harus berdasarkan arahan DPP, enggak bisa mengambil kebijakan sendiri," ucap Arifin.

"Jadi saya melihat kemungkinan seperti itu karena dampak di tingkat nasional. PKS kan sendirian jadi oposisi," ucapnya.

Ahmad Riza Patria menjadi wagub DKI Jakarta terpilih berdasarkan suara yang dihitung dalam Pemilihan Wagub DKI oleh DPRD DKI Jakarta dalam rapat paripurna di Gedung DPRD DKI, Senin.

"Nomor urut satu Ir Ahmad Riza Patria dengan nomor urut satu, dengan jumlah 81 suara," kata Ketua Panitia Pemilihan (Panlih) wakil gubernur DKI Farazandi Fidinansyah dalam rapat yang disiarkan langsung melalui siaran langsung laman YouTube Pemprov DKI Jakarta.

Dalam penghitungan hasil suara, Riza Patria mendapatkan 81 suara dari 100 suara yang hadir. Sedangkan Nurmansjah Lubis hanya mendapatkan 17 suara serta dua surat suara dinyatakan tidak sah setelah proses penghitungan berakhir.

"Kami PKS menerima hasil ini dan berharap wagub terpilih bisa membantu Gubernur Anies dalam setiap permasalahan yang ada di Jakarta, termasuk soal Covid-19," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement