Selasa 07 Apr 2020 06:35 WIB

Pemkab Karawang Sediakan Pemakaman Khusus Pasien Corona

Lokasi pemakaman khusus bagi warga terkena corona itu di wilayah timur Karawang.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Proses pemakaman jenazah pasien suspek corona di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (26/3).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Proses pemakaman jenazah pasien suspek corona di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (26/3).

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, Jawa Barat, menyiapkan lokasi pemakaman khusus bagi warga yang meninggal dunia karena terpapar corona atau Covid-19. Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Karawang, Fitra Hergyana, mengatakan, penyediaan pemakaman khusus itu sebagai bentuk antisipasi jika keluarga bingung atau kesulitan mencari tempat pemakaman.

Lokasi pemakaman khusus bagi warga yang meninggal karena terpapar corona itu berada di wilayah timur Karawang. Fitra menyampaikan, sebenarnya jenazah yang terpapar corona tidak menularkan virus kepada warga yang berada di sekitar pemakaman. Sehingga warga tidak perlu khawatir jika tinggal dekat dengan komplek pemakaman.

"Jika orang meninggal dunia karena Covid-19, maka virus tidak akan menular kepada warga. Makanya kami lakukan pemulasaran jenazah sesuai dengan arahan Kemenkes dan standar WHO," katanya di Kabupaten Karawang, Senin (6/4).

Sementara itu, satu orang yang positif corona di Karawang meninggal dunia pada Ahad (5/4). Pasien positif corona yang meninggal itu berjenis kelamin laki-laki, berusia 50 tahun.

Informasi yang berhasil dihimpun, meninggalnya pasien positif corona itu sempat heboh karena tersiar kabar terjadi penolakan pemakaman jenazah pasien positif corona tersebut.

Akibat aksi penolakan itu, pemakaman jenazah pasien positif corona tidak bisa dilakukan pada hari Ahad, dan baru dilaksanakan pada Senin (6/4) pagi. Itu pun dilakukan di kecamatan lain sekitar Karawang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement