Selasa 07 Apr 2020 07:03 WIB

Bank Syariah Tidak Akan Pernah Besar?

Bank syariah menghadapi banyak kendala dan tantangan yang tidak mudah.

Red: Elba Damhuri
Ronald Rulindo, Pengamat Ekonomi dan Keuangan Syariah
Foto: Istimewa
Ronald Rulindo, Pengamat Ekonomi dan Keuangan Syariah

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ronald Rulindo, Pengamat Ekonomi dan Keuangan Syariah

Sudah lama Masyarakat Ekonomi Syariah indonesia berharap ekonomi syariah, atau paling tidak, industri perbankan syariah di Indonesia menjadi industri yang besar dan kuat. 

Tetapi, walaupun Bank Indonesia (BI), kemudian Otoritas Jasa Keuangan (OJK)telah ikut memperjuangkannya, dan selanjutnya Pemerintah juga telah mendirikan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia, hal tersebut belum juga terwujud. 

Mengapa? Simpel saja sebenarnya. Untuk tumbuh lebih besar, bank syariah memerlukan modal yang besar. Jika modal bank syariah hanya Rp 5 triliun, dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) 10% atau 2% di atas syarat minimum, total aset bank syariah tersebut paling tidak hanya berkisar kurang lebih Rp 50 triliun. Tidak banyak bank syariah yang memiliki modal diatas Rp 5 Triliun.