Selasa 07 Apr 2020 08:33 WIB

Rapid Test Kota Bandung, 7 Orang Positif Covid-19

Total ada 198 orang yang hadir mengikuti tes dari yang ditargetkan sebanyak 300 orang

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Friska Yolandha
Sebanyak tujuh orang warga dinyatakan telah positif terpapar virus corona atau covid-19 saat mengikuti rapid test atau tes cepat yang diselenggarakan di Balai Kota Bandung, Sabtu (4/4) lalu.
Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Sebanyak tujuh orang warga dinyatakan telah positif terpapar virus corona atau covid-19 saat mengikuti rapid test atau tes cepat yang diselenggarakan di Balai Kota Bandung, Sabtu (4/4) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak tujuh orang warga dinyatakan telah positif terpapar virus corona atau covid-19 saat mengikuti rapid test atau tes cepat yang diselenggarakan di Balai Kota Bandung, Sabtu (4/4) lalu. Total ada 198 orang yang hadir mengikuti tes dari yang ditargetkan sebanyak 300 orang.

Anggota Gugus Tugas Covid 19 Kota Bandung, Bidang Perencanaan Data, Kajian dan Analisis, dr Ahyani Raksanagara mengatakan dari total 198 orang yang mengikuti tes sebanyak 7 orang telah dinyatakan positif covid-19. Namun untuk lebih memastikan hasilnya positif atau negatif covid-19 maka akan dilakukan tes swab setelah 7 hari rapid test.

Baca Juga

"Tujuh orang positif, diperiksa 8 hari lagi karena harus swab," ujarnya belum lama ini.

Menurutnya, ketujuh orang tersebut harus melakukan isolasi mandiri kemudian mengikuti tahapan selanjutnya sesuai standar. Tes swab dijadwalkan oleh pemerintah provinsi Jawa Barat namun ketujuh orang tersebut sudah masuk daftar yang akan dilakukan tes. Rapid test lainnya pun seperti di puskesmas terus dilakukan.

Dari total alat rapid test sebanyak 2.000 unit, tahap pertama ditargetkan 700 orang mengikuti tes. Namun baru sekitar 200 orang yang dites sedangkan 500 lainnya akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

Sebelumnya, berdasarkan data pusat informasi covid 19 Kota Bandung, Senin (6/4) hingga pukul 13.50 WIB, jumlah ODP mencapai 1.856 orang. Sebanyak 1.093 orang selesai dipantau dan 763 masih dalam proses. Selain itu, 211 orang PDP diantaranya 138 orang masih dirawat dan 23 orang sehat.

"Positif ada lompatan (bertambah) hari ini dan meninggal 22 orang," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement