Selasa 07 Apr 2020 09:26 WIB

Ini Fasilitas Karantina Pengendalian Infeksi di Pulau Galang

Rencana kapasitas tampung fasilitas sebanyak seribu tempat tidur.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Fasilitas obeservasi, penampungan, dan karantina untuk pengendalian infeksi penyakit menular, utamanya Covid-19 di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Dok: Humas Kementerian PUPR
Foto: PUPR
Fasilitas obeservasi, penampungan, dan karantina untuk pengendalian infeksi penyakit menular, utamanya Covid-19 di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Dok: Humas Kementerian PUPR

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini sudah menyelesaikan pembangunan fasilitas obeservasi atau penampungan atau karantina untuk pengendalian infeksi penyakit menular, utamanya Covid-19 di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja mengatakan fasilitas karantina yang sudah resmi dibuka kemarin (6/4) itu memiliki tiga zonasi yakni zona A, zona B, dan zona B.

Endra menjelaskan zona A berada di bangunan eks pengungsi Vietnam. “Bangunan ini meliputi gedung penunjang seperti mess petugas, dokter dan perawat, gedung sterilisasi, gedung farmasi, gedung gizi, laundry, gudang, hingga power house,” kata Endra, Senin (6/4).

Baca Juga

Sementara zona B meliputi fasilitas penampungan dan fasilitas pendukung. Di zona B memiliki fasilitas ruang isolasi, ruang observasi, laboratorium, ruang sterilisasi, central gas medik, instalasi jenazah, landasan helikopter, dan zona utilitas.

photo
Fasilitas obeservasi, penampungan, dan karantina untuk pengendalian infeksi penyakit menular, utamanya Covid-19 di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Dok: Humas Kementerian PUPR - (PUPR)

Endra menuturkan saat ini terdapat dua gedung bertingkat dua berada di zona B yang terdiri dari fasilitas observasi atau penampungan atau karantina termasuk isolasi, untuk Intensive Care Unit (ICU), dan untuk Non ICU. “Total kapasitas zona B mencapai 360 tempat tidur yang terdiri dari ruang observasi sebanyak 340 tempat tidur dan ruang isolasi sebanyak 20 tempat tidur ICU,” jelas Endra.

Selain itu di sekitar fasilitas utama juga dilengkapi ruang tindakan, ruang penyimpanan mobile rontgen, ruang laboratorium, dab dapur. Selain itu juga dilakukan renovasi bangunan eksisting untuk bangunan penunjang seperti fasilitas air bersih, air limbah, drainase, sampah, dan utilitas lainnya, serta ruang alat kesehatan ruang isolasi dan observasi.

Sementara itu, zona C disiapkan untuk tahap berikutnya. Endra mengatakan pembangunan di zona C dilakukan dengan menyesuaikan kebutuhan serta memanfaatkan cadangan lahan.

photo
Fasilitas obeservasi, penampungan, dan karantina untuk pengendalian infeksi penyakit menular, utamanya Covid-19 di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Dok: Humas Kementerian PUPR - (PUPR)

“Rencana kapasitas tampung fasilitas sebanyak seribu tempat tidur, dimana pada tahap satu telah dibangun fasilitas dengan daya tampung 360 tempat tidur,” tutur Endra.

Untuk pemenuhan kebutuhan air bersih, Endra memastikan Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Ditjen SDA Kementerian PUPR juga telah merampungkan pekerjaan penyediaan infrastruktur air baku dan air bersih. Hal terseut dilakukan dengan membangun pipa transmisi dari sumber air baku di Waduk Monggak Rempang menuju Embung Camp Vietnam sepanjang 13,85 kilometer.

Dia menuturkan pompa dan genset juga sudah terpasang dan dilakukan uji coba distribusi ke Embung Camp Vietnam. Embung Camp Vietnam juga telah diperluas dan sudah mengalir ke embung eksisting dengan debit sekitar 8,3 liter perdetik.

Sementara itu, Endra mengatakan untuk Instalasi Pengolahan Air (IPA) dengan kapasitas lima liter perdetik bersumber dari Waduk Monggak Rempang juga dilaukan. Fasilitas tersebut dengan reservoir kapasitas 50 meter kubik telah dilakukan uji coba.

photo
Fasilitas obeservasi, penampungan, dan karantina untuk pengendalian infeksi penyakit menular, utamanya Covid-19 di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Dok: Humas Kementerian PUPR - (PUPR)

Endra memastikan keseluruhan pekerjaan berlangsung dibawah supervisi Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Kepulauan Riau, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR. Sementara kontraktor pelaksana yakni PT Waskita Karya (Persero) dan PT Wijaya Karya (Persero) serta konsultan Manajemen Konstruksi adalah PT Virama Karya.

Endra menuturkan, saat ini personel yang siap bertugas sebanyak 247 orang yang terdiri dari dokter, tenaga medis, paramedis, dan nonmedis. “Semua personel tersebut merupakan gabungan dari TNI, Polri, Pemprov Kepulauan Riau (Kepri), dan sukarelawan,” ujar Endra.

Dia menambahkan, peralatan kesehatan dan perlengkapan gizi disediakan oleh Kementerian Kesehatan. Selain itu, kelengkapan layanan pendukung juga disediakan seperti 20 unit ambulance dari TNI AD ,TNI AU, TNI AL, Polda Kepri Pemkot Batam dan Pemprov Kepri. Selain itu juga telah disiapkan truk sebanyak empat unit, minibus empat unit, dua ribu APD dan lima ribu masker dari Dinas Kesehatan Kepri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement