REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih tim nasional (timnas) Inggris, Gareth Southgate, setuju gajinya dipotong 30 persen. Meskipun, saat ini Football Association (FA) sedang mempertimbangkan skema penggunaan dana pemerintah sebagai rencana paling memungkinkan.
Southgate merupakan salah seorang yang digaji paling tinggi oleh FA. Sehingga, pemotongan tersebut akan memberikan dampak baik selama krisis corona.
Pegawai yang digaji 50 ribu pound atau lebih per tahun, akan dipotong sebesar 7,5 persen. Manajer senior pun tak luput dari pemotongan sebesar 15 persen. Penundaan pertandingan internasional Inggris, Piala FA, dan event di Wembley, diprediksi membuat FA kehilangan pendapatan sampai 100 juta pound.
''Kami ingin mengambil langkah yang hati-hati dan tepat untuk melindungi dan mendukung FA dan pegawai kami selama masa yang tidak bisa diprediksi ini,'' ujar pimpinan FA, Mark Bullingham, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Sky Sports, Selasa (7/4).
FA juga mempertimbangkan opsi untuk menggunakan dana skema dana cuti pemerintah sebagai rencana cadangan, sampai kompetisi kembali dimulai saat situasi sudah aman. Langkah ini diambil sepekan setelah pemain Liga Primer Inggris mendapat tekanan politik untuk bersedia dipotong gajinya.
Bahkan, Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock menekankan topik tersebut selama rapat harian pemerintah. Hancock mengatakan, pemain Liga Primer harus memainkan peran dengan bersedia dipotong gaji.