Selasa 07 Apr 2020 15:31 WIB

Sembuh dari Covid-19, Wakil Wali Kota Bandung Lantik Pejabat

Hari ini, Yana melantik 24 pejabat fungsional di lingkungan Pemerintah Kota Bandung.

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana. (ilustrasi)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana kembali bekerja setelah dirinya dinyatakan sembuh dari virus corona atau Covid-19. Pada hari ini, Yana melantik 24 pejabat fungsional di lingkungan Pemerintah Kota Bandung.

Pelantikan para pejabat itu juga dilakukan sesuai protokol kesehatan, di antaranya dengan menggunakan masker serta posisi duduk yang berjarak 1,5 meter.

Baca Juga

"Jabatan adalah amanah. Jangan sampai mengingkari dan mengkhianati. Pejabat yang dilantik harus tanggung jawab, semakin tinggi jabatan maka beban risikonya pun tinggi," kata Yana di Balai Kota Bandung, Selasa (7/4).

Yana hadir dengan menggunakan masker khusus serta dilengkapi sarung tangan. Sebelumnya, Yana juga sudah beberapa kali bekerja di ruang dinasnya sambil dilengkapi dengan sejumlah alat pelindung diri tersebut,

Selain itu, ia menyampaikan para pejabat yang dilantik harus memberikan pelayanan yang baik, harus mampu berpikir strategis, inovatif dan mampu berkolaborasi.

"Pejabat itu bukan dilayani, tapi melayani. Kita kerjakan kedudukan ini sesuai dengan ketentuan," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kota Bandung, Yayan A Brillyana mengungkapkan, pelantikan jabatan fungsional itu berdasarkan kemandirian dan keahlian.

"Mandiri yaitu, segala sesuatunya mandiri tidak punya staf dan langsung arahan dari pimpinan. Misalnya kemampuan dia miliki seperti dokter dan guru," kata Yayan.

Yayan mengatakan, demi memberikan hasil birokrasi yang maksimal maka pemerintah akan mengurangi jabatan struktural dan memperbanyak jabatan fungsional.

"Ini mau tidak mau harus dilakukan untuk memangkas panjangnya birokrasi," katanya.

photo
Daftar pejabat RI positif Corona. - (Republika/Berbagai sumber diolah)

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement