Selasa 07 Apr 2020 15:51 WIB

Satu PDP di Sardjito Meninggal Dunia

Pasien tersebut mempunyai riwayat dari DKI Jakarta.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Teguh Firmansyah
Ruang Isolasi Khusus. Ruang isolasi khusus Melati V di RSUP Sardjito, Yogyakarta.
Foto: Republika/ Wihdan
Ruang Isolasi Khusus. Ruang isolasi khusus Melati V di RSUP Sardjito, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19meninggal dunia di RSUP Dr. Sardjito, Selasa (7/4). PDP ini meninggal sekitar pukul 06.00 WIB.

Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr. Sardjito, Banu Hermawan mengatakan, PDP ini merupakan warga Kota Yogyakarta dengan jenis kelamin laki-laki dan berumur 60 tahun. Pasien ini masuk ke Sardjito pada 4 April kemarin.

Baca Juga

Pasien ini diketahui memiliki riwayat dari DKI Jakarta pada tanggal 15 Maret lalu. Ia mengeluh adanya gejala awal Covid-19 yang muncul pada 29 Maret yakni batuk, demam dan sesak nafas.

"Pasien dirawat di ruang isolasi dan meninggal tanggal 7 April jam 06.00 WIB dan jenazah akan dimakamkan di makam Madurejo Prambanan," kata Banu kepada wartawan, Selasa (7/4).

Pasien pun sudah menjalani tes swab Covid-19. Namun, hingga saat ini hasil laboratorium dari tes yang telah dilakukan belum keluar.

Sebelumnya, satu pasien positif Covid-19 juga meninggal di RSUP Dr. Sardjito pada 6 April 2020. Pasien ini merupakan warga Kabupaten Sleman yang berjenis kelamin laki-laki dan berumur 60 tahun.

"Satu lagi pasien positif meninggal dunia, warga Sleman.

Malam ini dimakamkan di Madurejo, Prambanan," kata Banu, Senin (6/4).

Banu mengatakan, pasien tersebut sudah dinyatakan positif Covid-19 sejak 4 April lalu. Saat masuk ke Sardjito, pasien yang meninggal dunia tersebut sudah dalam kondisi kritis.

"Masuk Sardjito tanggal 30 Maret 2020 dan meninggal tadi sore sekitar pukul 16.30 WIB," jelas Banu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement