REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan masker medis harus diprioritaskan bagi petugas kesehatan yang berada di garis depan pandemi Covid-19. Saat ini masker medis jumlahnya belum juga mencukupi bagi tenaga kesehatan.
"Kita tahu bahwa masker medis dapat melindungi petugas kesehatan yang berada di garis depan pandemi Covid-19, tetapi jumlah masker medis saat ini kurang," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Gheybresus dalam konferensi pers virtual dari laman WHO yang dikutip di Jakarta, Selasa (7/4).
Pemakaian masker medis oleh masyarakat umum dapat memperburuk kekurangan masker khusus itu yang sangat dibutuhkan saat ini, ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Gheybresus. "Di beberapa tempat, petugas kesehatan berada dalam bahaya karena adanya kekurangan masker medis," kata dia.
Ia mencatat bahwa beberapa negara sedang mempertimbangkan rekomendasi baru untuk penggunaan masker medis maupun non-medis bagi warganya untuk mencegah penyebaran Covid-19. "Untuk masyarakat, kita merekomendasikan masker medis untuk orang sakit," kata dia.
Penggunaan masker saja tidak bisa menghentikan pandemi. "Negara harus terus mencari, menguji, mengisolasi dan menangani setiap kasus dan melacak setiap kontak yang berhubungan dengan pasien Covid-19," ujar dia.
Semua orang harus menjaga jarak dan mencuci tangan, ujar Tedros. "Bagi mereka yang batuk harus menutupinya dengan siku dan tidak menyentuh wajahnya
Selain itu, ia mengumumkan bahwa Lady Gaga akan menggelar konser langsung yang disiarkan televisi "One World: Together at Home" bersama penyanyi terbaik lainnya termasuk Elton John dan Paul McCartney pada 18 April.
Konser tersebut digelar sebagai bentuk dukungan bagi petugas kesehatan. "Merupakan suatu kehormatan bagi kami membantu siaran konser besar ini yang akan berlangsung pada 18 April. Kita harus menceritakan kisah petugas kesehatan yang berada di garis depan pandemi Covid-19. Kita harus menceritakan kebaikan mereka," kata Tedros.