Selasa 07 Apr 2020 16:32 WIB

Pemkab Pekalongan Tambah RS Rujukan Covid-19

RS rujukan yang ada sudah melebihi kapasitas

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Esthi Maharani
Pasien positif Corona.
Foto: Abdan Syakura/Republika
Pasien positif Corona.

REPUBLIKA.CO.ID, KAJEN -- Pemerintah Kabupaten Pekalongan akan menambah rumah sakit (RS) rujukan lini 3 bagi warga yang terpapar virus Corona. ''Kita harus antisipasi kemungkinan adanya lonjakan pasien Covid-19. Jangan sampai pasien nantinya tidak tertangani, karena RS rujukan yang ada sudah melebihi kapasitas,'' jelas Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, Selasa  (7/4).

Saat ini, kata Bupati, pasien penyakit Covid-19 masih bisa ditampung di dua RS yang sudah menjadi rumah sakit rujukan. Yakni, di RSUD Kraton yang merupakan rumah sakit lini I, dan RSUD Kajen yang merupakan rumah sakit lini II. Namun bila jumlah pasien terus bertambah, dikhawatirkan kedua rumah sakit tersebut tidak akan mampu menampung pasien.

Untuk itu, dia mengaku sedang menyiapkan rumah sakit yang menjadi lini III. Rumah sakit yang dipersiapkan, yakni layanan kesehatan yang sebelumnya menjadi layanan fasilitas kesehatan tingkat I. ''Yang kita persiapkan untuk bisa menampung pasien Covid-19, adalah Puskesmas II Wonokerto,'' katanya.

Dari inspeksi yang sudah dilakukan, Puskesmas II Wonokerto diperkirakan bisa menampung pasien Covid-19 hingga sebanyak 46 pasien. Lokasi bangunan puskesmas juga dimungkinkan untuk menampung pasien penyakit ini, karena lokasinya yang cukup jauh dari pemukiman warga.

Mengenai persebaran penyakit ini, Bupati menyebutkan, jumlah ODP di wilayahnya memang mengalami lonjakan sangat tinggi. Hal ini mengingat banyak perantau yang mudik ke wilayah Kabupaten Pekalongan.

''Dari pencatatan yang kami lakukan, sekarang ini ada sebanyak 22.010 pemudik yang dalam pemantauan. Mereka diawasi perangkat desa dan petugas medis untuk melakukan isolasi secara mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari,'' katanya.

Dengan langkah-langkah yang diambil dan kerjasama antara instansi terakit, camat, pemerintah  desa dan tenaga kesehatan, dia berharap kemungkinan penyebaran penyakit ini bisa dieliminasi.  ‘’Insya Allah, dengan ikhtiar yang kita lakukan dengan seluruh jajaran Dinas Kesehatan terutamanya dan dibantu dinas-dinas terkait, penyebaran penyakit ini akan bisa kita batasi,'' katanya.

Meski jumlah pemudik cukup besar, dia menyebutkan jumlah OPD wilayahnya tercatat hanya sebanyak 99 orang. Hal ini karena sebagian besar pemudik, tidak dilaporkan mengalami gejala.

Sedangkan untuk warga yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP), sejauh ini tercatat sebanyak 6 orang. ''Namun dari enam orang itu, empat orang sudah sembuh. Hanya dua orang yang masih dirawat di ruang isolasi RS Kraton,'' katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement