Selasa 07 Apr 2020 17:00 WIB

Harga Bahan Pokok di Tangsel Stabil

Kebutuhan pokok di Tangsel tersedia dan tercukupi sampai puasa dan Lebaran.

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Ani Nursalikah
Harga Bahan Pokok di Tangsel Stabil. Seorang pedagang beras merapikan dagangannya di kawasan Pasar Ciputat, Tangerang Selatan.
Foto: Republika/Prayogi
Harga Bahan Pokok di Tangsel Stabil. Seorang pedagang beras merapikan dagangannya di kawasan Pasar Ciputat, Tangerang Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memastikan harga bahan pokok relatif stabil. Kalau pun ada kenaikan, hal tersebut karena ketersediaan dari distributor yang terbatas.

“Kita lihat di lapangan, kita cek setiap hari, bisa lihat juga di tagar Tangsel. Untuk sembako, bahan pokok dan lainnya masih relatif aman. Informasi terakhir harga bahan yang naik sudah turun lagi dan insya Allah akan terkoreksi lagi harganya,” kata Kepala Disperindag Tangsel Maya Mardiana saat dikonfirmasi, Selasa (7/4).

Baca Juga

Dia mengatakan akan melakukan operasi pasar dan operasi pasar Bulog pada pertengahan April 2020. Diharapkan dengan adanya operasi pasar harga bahan kebutuhan pokok dapat dikendalikan.

“Di pekan ke dua bulan April akan ada stok kebutuhanan pokok dua ton insya Allah,” ucapnya.

Di samping itu, saat ini orang berbelanja menurun sekitar 50 persen. Hal tersebut dikarenakan adanya imbauan pemerintah terkait jaga jarak sosial, jaga jarak fisik, dan bekerja dari rumah.

Meski demikian, kebutuhan pokok tetap tersedia dan tercukupi sampai puasa dan Lebaran. Ketersediaan bahan-bahan pokok tidak hanya di pasar tradisional tetapi termasuk juga di toko atau pasar modern.

“Jadi sampai lebaran, jika orang belanja normal insya Allah tercukupi. Jadi tinggal dijaga dan edukasi ke masyarakat untuk berbelanja sesuai dengan kebutuhan,” kata Maya.

Maya mengatakan ada peningkatan masyarakat lebih memilih untuk belanja di toko modern dibandingkan di pasar tradisional. Ia kemudian membuat imbauan inovasi untuk layanan antar.

“Jadi untuk solusi, kami inovasi layanan antar, di pasar tradisional pedagang menyiapkan layanan antar sebagai upaya mengurangi interaksi langsung, pedagang ekonominya jalan dan masyarakat kebutuhannya terpenuhi. Layanan antar tersedia di pasar tradisional, tiga toko modern dan minimarket,” katanya.

Di samping itu, mewabahnya Covid-19 yang menyerang wilayah Tangsel, Maya mengaku tidak ada penurunan omzet yang signifikan di pasar. Menurutnya, jika ada itu memang dari sisi kebutuhan masyarakat saja.

“Mereka sudah menggunakan layanan antar, jadikan sebagain besar pedagang besar pake aplikasi chatting, bukan berarti turun, atau itu jual-belinya kurang tapi bentuknya yang berubah. Semoga dengan begitu saling mengisi,” jelasnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement