Selasa 07 Apr 2020 17:09 WIB

PBB Kecam Penyerangan Rumah Sakit di Libya

Pejabat PBB mengecam serangan baru-baru ini terhadap rumah sakit pasien virus corona

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pejabat PBB mengecam serangan baru-baru ini terhadap rumah sakit pasien virus corona di Libya. Ilustrasi.
Foto: AP Photo/Hazem Ahmed
Pejabat PBB mengecam serangan baru-baru ini terhadap rumah sakit pasien virus corona di Libya. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI - Pejabat PBB mengecam serangan baru-baru ini terhadap rumah sakit pasien virus corona di ibu kota Tripoli, Libya. Aksi itu disebut jelas merupakan pelanggaran hukum kemanusiaan internasional.

"Saya kaget begitu mengetahui ada serangan hebat menghantam Rumah Sakit Umum Al Khadra di Tripoli hari ini, yang melukai sedikitnya satu petugas kesehatan dan merusak fasilitas medis," kata Yacoub El Hillo, koordinator residen PBB sekaligus koordinator kemanusiaan di Libya melalui sebuah pernyataan.

Baca Juga

"Seruan berulang dari PBB dan komunitas internasional untuk menghentikan perseteruan hanya ditanggapi dengan sikap masa bodoh dan pertempuran yang terus menerus. Serangan ini tak dapat diterima, ketika petugas layanan kesehatan dan tenaga medis menjadi garda terdepan dalam melawan pandemi global," demikian bunyi pernyataan tersebut.

Hingga Maret, 27 fasilitas kesehatan hancur dengan tingkatan berbeda-beda akibat bentrokan, termasuk 14 fasilitas yang ditutup, dan 23 fasilitas lainnya berpotensi ditutup akibat pergeseran konflik, menurut pernyataan. Pejabat PBB menyerukan agar eskalasi militer dihentikan untuk memungkinkan otoritas kesehatan dan lembaga bantuan menanggapi Covid-19 dan terus memberikan bantuan kemanusiaan darurat bagi mereka yang membutuhkan.

"Otoritas kesehatan Libya, bersama dengan PBB dan mitra kemanusiaan kami, sedang berpacu dengan waktu untuk menekan penyebaran virus tersebut. Jika Libya ingin memiliki kesempatan untuk melawan Covid-19, maka konflik yang sedang berlangsung harus dihentikan segera," katanya.

Misi Dukungan PBB di Libya (UNSMIL) mendokumentasikan sedikitnya 356 kematian warga sipil dan 329 korban luka sejak konflik antara militer yang bermarkas di timur dan pemerintah dukungan PBB meletus pada April 2019. Sejak awal konflik, hampir 150 ribu orang di Tripoli dan sekitarnya terpaksa meninggalkan rumah mereka. Sebanyak 345 ribu warga sipil masih berada di daerah garis depan dan sekitar 749 ribu orang tinggal di daerah yang terdampak konflik, menurut UNSMIL.

sumber : Xinhua
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement