Selasa 07 Apr 2020 19:11 WIB

Penumpang Bandara Minangkabau Turun 80 Persen

Bandara Minangkabau terapkan pola operasional slow down.

Penumpang Bandara Minangkabau Turun 80 Persen. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Sumbar Wilayah Kerja Bandara Internasional Minangkabau memantau penumpang internasional.
Foto: Republika/Febrian Fachri
Penumpang Bandara Minangkabau Turun 80 Persen. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Sumbar Wilayah Kerja Bandara Internasional Minangkabau memantau penumpang internasional.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PARIAMAN -- PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Internasional Minangkabau mencatat jumlah penumpang pesawat udara pada 6 April 2020 hanya 1.350 atau turun hingga 80 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

"Pada 6 April 2019 jumlah penumpang mencapai 6.728 orang, saat ini tinggal 20 persen saja sejak corona mewabah," kata Executive General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau Yos Suwagiyono, Selasa (7/4).

Baca Juga

Menurut dia, penurunan penumpang hingga 80 persen merupakan angka yang sangat signifikan dan penurunan pergerakan pesawat mencapai 61 persen. Akan tetapi, ia memastikan pengguna pesawat udara tidak perlu khawatir karena pihaknya akan tetap memberikan pelayanan terbaik dengan memprioritaskan keamanan dan kenyamanan.

"Segala dampak yang akan diakibatkan dengan kondisi ini Insya Allah telah kita persiapkan dengan baik. Dalam segala hal, segala sisi dan segala kondisi," kata dia.

Menyikapi hal itu PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman melakukan penyesuaian pola operasional menjadi slow down setelah jumlah penumpang mengalami penurunan cukup drastis akibat wabah corona.

Penyesuaian pola operasional bertujuan menjaga aspek kesehatan penumpang pesawat, pengunjung bandara, dan pekerja di bandara. Ia menjelaskan penyesuaian pola operasional yang dilakukan pembatasan operasional di terminal, sehingga alur penumpang di keseluruhan area bandara, otomatis lebih sederhana dan membuat pemeriksaan keamanan serta pengawasan kesehatan dapat lebih optimal.

"Pola penyesuaian operasional seperti melalui strategi ini bertujuan agar BIM bisa beroperasi optimal dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan, keamanan, pelayanan serta pematuhan terhadap peraturan di tengah pandemi Covid-19,” ujarnya.

Adapun fasilitas yang dapat diminimalkan guna pengkondisian dan penyederhanaan alur penumpang adalah yang nonprioritas seperti lift, eskalator, lampu penerangan dan lain sebagainya. PT Angkasa Pura II BIM juga memberlakukan optimalisasi SDM Operasional dengan sistem roster dinas 3 sesi bagi karyawan yang bertugas dalam mendukung operasional bandara.

“Adanya sistem tiga sesi ini membuat karyawan di operasional bandara bisa memiliki waktu beristirahat di rumah lebih banyak sehingga risiko terpapar virus berkurang. Di saat seperti ini sudah sewajarnya aspek kesehatan menjadi prioritas,” ujarnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement