Selasa 07 Apr 2020 19:43 WIB

Polri Telah Ungkap 77 Kasus Hoaks Soal Covid-19 di Medsos

Polri ungkap 77 kasus hoaks soal Covid-19 sejak Januari hingga awal April 2020.

Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo (tengah)
Foto: Antara/Reno Esnir
Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo mengatakan ada 77 kasus hoaks terkait Covid-19 di media sosial yang kini tengah ditangani Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri dan kepolisian daerah. Dalam kurun waktu 30 Januari hingga 6 April 2020, Polri juga telah menetapkan 77 orang sebagai tersangka kasus hoaks.

"Hingga kemarin, sudah ada 77 orang yang kami proses. Semuanya masih berjalan," kata Kabareskri di Jakarta, Selasa (7/4).

Baca Juga

Komjen Sigit merinci, kasus hoaks covid-19 yang ditangani tersebut Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menangani 6 kasus, Polda Kalimantan Timur 4 kasus, Polda Kalbar 4 kasus,Polda Sulsel 4 kasus,Polda Jawa Barat 6 kasus, Polda Jawa Tengah 4 kasus.

Kemudian Polda Jawa Timur dan Polda Metro Jaya masing-masing menangani 11 kasus, Polda Lampung 5 kasus,Polda Sumatera Selatan dan Polda Sumatera Utara masing-masing 3 kasus,‎Polda Bengkulu dan Polda Maluku masing-masing dua kasus, Polda NTB 4 kasus.

Selanjutnya, Polda Sulawesi Tenggara, Polda Kalimantan Utara, Polda Kepri, Polda Sulawesi Utara, Polda Sulawesi Tengah, Polda Aceh, Polda Papua dan Polda Sulawesi Barat masing-masing menangani satu kasus.

Dari 77 tersangka dalam kasus hoaks covid-19 tersebut, 12 orang diantaranya ditahan. Sementara 65 orang tidak ditahan. Rincianya, 12 tersangka yang ditahan itu terdiri dari dua tersangka kasusnya ditangani Bareskrim Polri, satu orang kasusnya di Polda Kalbar dan sembilan orang kasusnya ditangani di Polda Metro Jaya.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement