Selasa 07 Apr 2020 20:00 WIB

Stasiun Tanjung Priok Sepi

Hanya ada satu loket pembelian yang terbuka di Stasiun Tanjung Priok.

Kereta Commuterline relasi Jakarta Kota-Tanjung Priok berada di Stasiun Jakarta Kota, Jakarta, Senin (21/12). (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Kereta Commuterline relasi Jakarta Kota-Tanjung Priok berada di Stasiun Jakarta Kota, Jakarta, Senin (21/12). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Stasiun Kereta Api (KA) Tanjung Priok, Jakarta Utara, terpantau sepi penumpang sejak aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta. PDBB di jakarta telah disetujui Kementerian Kesehatan untuk memutus penyebaran mata rantai covid-19.

Pada Selasa (7/4) petang, hanya satu loket pembelian tiket yang terbuka dari beberapa loket yang tersedia. Nampak di ruang tunggu, hanya beberapa penumpang yang menunggu pemberangkatan menuju Stasiun Kota.

Baca Juga

Risma, seorang penumpang mengatakan masih menggunakan jasa perjalanan kereta untuk pulang bekerja. "Tadi ada informasi, kalau terjadi perubahan jadwal perjalan kereta," ujar Risma.

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memasang spanduk pemberitahuan di dalam area stasiun. Pemberitahuan itu yakni dimulai Selasa, 7 April 2020, jam layanan seluruh rute KRL Commuter Line adalah pukul 04.00 WIB sampai 20.00 WIB.

Sebelumnya, Direktur Utama PT KCI Wiwik Widayanti mengatakan waktu operasional KRL juga mengalami penyesuaian. Dari data selama dua pekan terakhir, jumlah pengguna KRL telah berkurang drastis pada waktu- waktu antara lain pukul 10:00 - 15:00 WIB dan setelah pukul 20:00 WIB.

KA pertama dari Jakarta Kota tujuan Tanjung Priok: KA 2350, berangkat 06.00 WIB. KA terakhir dari Tanjung Priok tujuan Jakarta Kota: KA 2405 berangkat 20.00 WIB. KA terakhir dari Jakarta Kota tujuan Tanjung Priok: KA 2404, berangkat 19.30 WIB.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement