REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengungkapkan, ada 1.096 kasus hoaks terkait wabah virus corona atau Covid-19. Hal itu berdasarkan data yang dihimpun sejak 23 Januari hingga 6 April 2020.
Johnny menjelaskan, kasus hoaks paling banyak menyebar melalui media sosial Facebook, sebanyak 759. Sedangkan sebanyak 321 hoaks menyebar melalui Twitter.
"Youtube ada enam isu hoaks, (Kemkominfo) mengajukan enam (untuk dihapus), namun belum ada yang dilakukan," ujar Plate dalam rapat virtual dengan Komisi I DPR, Selasa (7/4).
Sebanyak 303 konten hoaks di Facebook sudah di-take down, dengan sisanya sedang ditindaklanjuti. Secara total, ada 359 konten yang sudah di-take down lintas platform. Sementara, ada 737 konten hoaks lintas platform yang sedang ditindaklanjuti.
Plate mengatakan, pihaknya telah bertemu dengan perwakilan platform yang berkantor di Indonesia. Ia ingin mereka tak berkompromi dengan hoaks di tengah pandemi saat ini.
"Kami bertemu dan mengingatkan platform digital untuk tidak memberi kompromi dan bersungguh-sungguh," ujar Plate.
Dengan adanya tindakan pemberantasan hoaks ini, ia berharap masyarakat memperoleh informasi yang benar terkait virus corona. Sehingga tak menimbulkan kepanikan akibat informasi-informasi tak benar di media sosial.
"Kami harap proses ini dilakukan dengan serius sehingga ada efek jera. Jangan sampai ruang publik kita diisi dengan konten yang menyita energi positif," ujar Plate.