REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Menteri Kantor Kabinet Inggris Michael Gove mengatakan sedang menjalani isolasi diri. Hal itu dilakukan setelah seorang anggota keluarganya menunjukkan gejala Covid-19.
“Banyak terima kasih atas pesan baiknya. Sesuai dengan panduan, saya mengisolasi diri di rumah setelah seorang anggota keluarga saya mulai menunjukkan gejala ringan virus corona pada Ahad (5/4),” kata Gove melalui akun Twitter pribadinya pada Selasa (7/4).
Kendati demikian Gove tak menunjukkan gejala apa pun. Karena itu dia akan tetap mengemban tugasnya sebagai menteri.
Sebelumnya Gove telah memberi keterangan tentang kondisi terbaru Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Dia diketahui mengidap Covid-19 dan sedang menjalani perawatan intensif di St. Thomas Hospital, London.
Menurut Gove, Johnson tak mengenakan ventilator tapi mendapat bantuan oksigen. Karena kondisinya demikian, tugas Johnson sebagai perdana menteri dilimpahkan kepada Menteri Luar Negeri Dominic Raab.
“Orang yang akan mengatur negara, mengikuti rencana yang telah ditetapkan perdana menteri, adalah Dominic Raab, menteri luar negeri,” ungkap Gove kepada ITV pada Selasa.
Gove pun sempat ditanya apakah keputusan untuk mengubah atau mencabut pembatasan karantina wilayah (lockdown) yang dijadwalkan ditinjau pada Senin (6/4) akan ditunda. “Tidak, itu tidak akan ditunda. Ini akan menjadi kasus yang kita akan mengambil keputusan itu secara kolektif sebagai kabinet. Orang yang akan mengambil keputusan akhir adalah menteri luar negeri,” jawabnya.
Saat diwawancara BBC, Gove enggan menerangkan apakah Dominic Raab telah diberikan kode nuklir Inggris. Dia hanya menyebut ada protokol yang mengatur hal itu. “Saya benar-benar tidak dapat berbicara tentang masalah keamanan nasional,” ucapnya.