Rabu 08 Apr 2020 01:24 WIB

Pemprov DKI Harap PSBB Diperluas Hingga Bodetabek

Status PSBB untuk DKI Jakarta telah ditetapkan oleh Menkes pada Selasa (7/4).

Suasana jalan yang lengang di kawasan bisnis Sudirman, Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa (7/4). Pemerintah menetapkan stastus Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Provinsi DKI Jakarta dalam rangka percepatan penanganan COVID-19
Foto: Republika/Thoudy Badai
Suasana jalan yang lengang di kawasan bisnis Sudirman, Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa (7/4). Pemerintah menetapkan stastus Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Provinsi DKI Jakarta dalam rangka percepatan penanganan COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta diharapkan diperluas hingga mencapai ke semua kawasan penyangga Jakarta, yakni Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek). Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, Selasa (7/4), mengatakan, harapan tersebut memiliki alasan karena pergerakan masyarakat dan berkaca pada kasus pertama dan kedua.

"Kami berharap memangpenetapannya tidak hanya Jakarta, tetapi Jabodetabek. Kenapa? kita pahami bahwa kasus pertama dan kedua itu adanya di Depok, kemudian masuk ke Jakarta," katanya.

Baca Juga

Artinya, menurut Syafrin, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerangdan Bekasi harus dilihat menjadi suatu kesatuan wilayah karena pergerakannya itu tidak lagi dibatasi oleh wilayah administrasi. "Tapi wilayah terintegrasi menjadi satu-kesatuan utuh, megapolitan," katanya saat dihubungi.

Perluasan itu, kata Syafrin, juga sudah diusulkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ketika mengajukan PSBB pada pemerintah pusat.

"Pak Gubernur mengusulkan karena memang kewenangan beliau di Provinsi Jakarta, usulannya Jakarta tetapi juga menyarankan kalau bisa penetapannya Jabodetabek. Itu yang kita harapkan diterbitkan. Namun sampai saat ini belum," kataSyafrin.

Berdasarkan data yang diumumkan Selasa pukul 20.00 WIB, kasus Covid-19 yang terkonfirmasi positif di Jakarta ada 1.443 kasus. Perinciannya,  895 orang dirawat, 69 pasien sembuh dan 141 orang meninggal dunia serta 338 orang menjalani isolasi mandiri.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement