REPUBLIKA.CO.ID, DAKAR -- Mural yang membentang lebih dari 10 meter menghias tembok di ibu kota tepi laut Senegal Dakar. Mural menunjukkan sepasang tangan raksasa meraih pembersih, serta seorang wanita dengan anting-anting melingkar dan penutup wajah berwarna biru, merah, emas, dan hijau.
Mural tersebut merupakan karya seni RBS CREW, yakni sekelompok seniman grafiti setempat. Mereka mempersembahkan karyanya untuk mengkampanyekan kesehatan masyarakat. Semprotan cat bitam dan kuning menyelipkan pesan, 'Bersama melawan Covid-19'.
“Sebagai orang Senegal, kami memiliki tugas, tanggung jawab untuk meningkatkan kesadaran,” kata ketua kelompok kolektif Mad Zoo, Serigne Mansour Fall (33 tahun), melansir reuters, Selasa (7/4).
Mayoritas penduduk buta huruf, dia mengatakan, seniman bisa berkomunikasi melalui visual. Senegal melaporkan 119 kasus positif Covid-19 dan tidak ada kematian pada Jumat lalu.
Angka yang dilaporkan di seluruh Afrika masih relatif kecil dibandingkan dengan bagian Asia dan Eropa. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan negara itu untuk bertindak guna mempersembit celah penyebaran Covid-19.
Hal ini yang membuat Fall dan teman-temannya berkomitmen mengajak masyarakat melakukan langkah-langkah pencegahan, serta mencegah informasi palsu berkembang, termasuk rumor bahwa hanya orang kulit putih yang dapat terinfeksi Covid-19.
Mural lain yang dilukis di sekitar Dakar menunjukkan orang-orang mencuci tangan dengan sabun dan air, serta mencontohkan agar orang bersin menutupnya dengan siku tangan. Setiap tahun selama dekade terakhir, Dakar menjadi tuan rumah festival Festigraff, yang menyebut dirinya sebagai festival grafiti terkemuka di Afrika dan menarik seniman dari seluruh dunia.