REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Mercedes F1 membuat desain alat bantu pernapasan yang bisa diakses secara gratis untuk diproduksi secara massal sebagai salah satu upaya penanggulangan pandemi covid-19. Pekan lalu, Mercedes mengumumkan misinya untuk membantu dunia dalam melawan pandemi covid-19.
Bekerja sama dengan University College London (UCL) dan para dokter Rumah Sakit UCL, Mercedes mengembangkan alat yang bernama Continuous Positive Airway Pressure (CPAP). Alat ini dapat membantu pasien yang memiliki infeksi paru-paru akibat covid-19 bernapas lebih mudah ketika tabung oksigen saja tidak cukup.
Alat bantu pernapasan itu diproduksi dalam waktu yang cukup cepat, membutuhkan kurang dari 100 jam dari perencanaan hingga produksi alat pertama. CPAP tersebut telah dievaluasi di UCL dan sejumlah rumah sakit lainnya di London, Inggris, hingga dinyatakan memenuhi regulasi kesehatan pekan lalu.
Saat ini lebih dari 10 ribu CPAP telah dipesan oleh layanan kesehatan nasional Inggris. Pusat teknologi Mercedes AMG High Performance Powertrain di Brixworth, fasilitas di mana tim F1 itu membangun power unit mobil balap mereka, sekarang digunakan untuk memproduksi 1.000 alat CPAP per harinya.
Sebanyak 40 mesin yang biasanya digunakan untuk memproduksi piston-piston F1 dan turbocharger berubah fungsi untuk produksi CPAP untuk memenuhi permintaan alat pernapasan yang pasokannya berkurang di Inggris itu.
Mercedes dan tim gabungan pada Selasa (7/4) juga memungkinkan desain CPAP bisa diunduh secara gratis oleh pabrikan di seluruh dunia yang ingin memproduksi alat tersebut untuk membantu pasien yang terjangkit Covid-19.
"Membuat desain dan spesifikasi manufaktur tersedia dalam basis sumber yang terbuka akan memungkinkan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia memproduksi alat ini secara cepat dan skala besar untuk mendukung respons global terhadap covid-19," kata Managing Director Mercedes-AMG High Performance Powertrain Andy Cowell.
Sementara itu, konsultan kesehatan di UCL Prof Mervyn Singer mengungkapkan jika pekan ini telah banyak pasien dengan covid-19 yang bernapas lebih mudah berkat CPAP.
"Alat ini bisa membantu menyelamatkan nyawa dengan memastikan jika ventilator, alat yang sangat berharga, digunakan hanya untuk mereka yang sakit parah. Kami dan yang lainnya mendapati proporsi yang signifikan dari pasien yang dirawat dengan CPAP bisa terhindar dari ventilasi mekanis," kata Singer.