Selasa 07 Apr 2020 23:49 WIB

Perangi Corona, Tim Mercedes Buat Alat Bantu Pernapasan

Alat bantu pernafasan ini bisa diakses secara gratis untuk diproduksi massal.

Red: Endro Yuwanto
Tim Mercedes dan Lewis Hamilton beraksi dalam sebuah balapan F1. (Ilustrasi). Tim Mercedes F1 membuat desain alat bantu pernafasan yang bisa diakses secara gratis untuk diproduksi secara massal sebagai salah satu upaya penanggulangan pandemi covid-19.
Foto: Juan Medina/Reuters
Tim Mercedes dan Lewis Hamilton beraksi dalam sebuah balapan F1. (Ilustrasi). Tim Mercedes F1 membuat desain alat bantu pernafasan yang bisa diakses secara gratis untuk diproduksi secara massal sebagai salah satu upaya penanggulangan pandemi covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Mercedes F1 membuat desain alat bantu pernapasan yang bisa diakses secara gratis untuk diproduksi secara massal sebagai salah satu upaya penanggulangan pandemi covid-19. Pekan lalu, Mercedes mengumumkan misinya untuk membantu dunia dalam melawan pandemi covid-19.

Bekerja sama dengan University College London (UCL) dan para dokter Rumah Sakit UCL, Mercedes mengembangkan alat yang bernama Continuous Positive Airway Pressure (CPAP). Alat ini dapat membantu pasien yang memiliki infeksi paru-paru akibat covid-19 bernapas lebih mudah ketika tabung oksigen saja tidak cukup.

Alat bantu pernapasan itu diproduksi dalam waktu yang cukup cepat, membutuhkan kurang dari 100 jam dari perencanaan hingga produksi alat pertama. CPAP tersebut telah dievaluasi di UCL dan sejumlah rumah sakit lainnya di London, Inggris, hingga dinyatakan memenuhi regulasi kesehatan pekan lalu.

Saat ini lebih dari 10 ribu CPAP telah dipesan oleh layanan kesehatan nasional Inggris. Pusat teknologi Mercedes AMG High Performance Powertrain di Brixworth, fasilitas di mana tim F1 itu membangun power unit mobil balap mereka, sekarang digunakan untuk memproduksi 1.000 alat CPAP per harinya.