Selasa 07 Apr 2020 23:56 WIB

Kasus Terinfeksi Covid-19 di Saudi Bisa Tembus 200 Ribu

Saudi kembali memberlakukan jam malam di sejumlah wilayah.

Red: Nashih Nashrullah
Saudi kembali memberlakukan jam malam di sejumlah wilayah. Bendera Arab Saudi.
Foto: AP/Cliff Owen
Saudi kembali memberlakukan jam malam di sejumlah wilayah. Bendera Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH— Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) berpotensi dapat menginfeksi 10 ribu hingga 200 ribu orang di Arab Saudi.  

Menteri Kesehatan Tawfiq al-Rabiah mendesak publik untuk lebih mematuhi arahan negara tentang pembatasan pergerakan. "Kami berdiri hari ini di saat yang menentukan sebagai masyarakat dalam meningkatkan rasa tanggung jawab kami dan berkontribusi bersama dengan tekad untuk menghentikan penyebaran pandemi ini," kata Menteri Kesehatan Saudi, Tawfiq al-Rabiah dalam pidato yang ditayangkan di televisi.

Baca Juga

Negara berpenduduk sekitar 30 juta sejauh ini melaporkan 2.795 kasus dan 41 kematian, yang tertinggi di enam negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), meskipun Arab Saudi telah menghentikan semua penerbangan penumpang, menangguhkan sebagian besar kegiatan komersial, dan memberlakukan jam malam 24 jam di kota-kota besar, termasuk ibu kota Riyadh.

Empat studi oleh para ahli penyakit menular menunjukkan jumlah kasus kemungkinan akan mencapai antara 10 ribu dan 200 ribu dalam beberapa minggu mendatang. Virus ini telah menginfeksi lebih dari 1,3 juta orang di seluruh dunia.