REPUBLIKA.CO.ID, GOWA -- Pemerintah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan telah merelokasi anggaran pada beberapa jenis kegiatan yang bersumber dari APBD untuk penanganan Covid-19. Di antaranya makan dan minum serta perjalanan dinas.
"Untuk saat ini, pada tahap awal kita alokasikan sebesar Rp 10 miliar yang bersumber dari APBD kita. Kita akan berupaya maksimal dan berharap ini pandemi bisa kita lalui bersama," ujar Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan saat menggelar video konferensi di Gowa, Selasa (7/4).
Ia mengatakan anggaran untuk penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) didapatkan dari beberapa pos anggaran kegiatan. Di antaranya biaya tidak terduga, anggaran makan dan minum dan perjalanan dinas, biaya rapat-rapat serta pengadaan.
Adnan menyatakan anggaran Rp 10 miliar ini akan digunakan untuk menutupi kebutuhan paket kebutuhan pokok di 46 kelurahan yang ada di wilayah Kabupaten Gowa. Pemberian kebutuhan pokok dikhususkan bagi warga dan keluarga yang terkategori Orang dalam Pemantauan (ODP), Pasien dalam Pengawasan (PDP) dan positif COVID-19 beserta keluarganya yang menjalankan masa isolasi mandiri selama 14 hari.
"Khusus untuk warga yang teridentifikasi di desa pemenuhan kebutuhan pokoknya kita gunakan dari anggaran desa masing-masing. Makanya saat ini kepala desa sudah mulai melakukan revisi anggaran desa," katanya.
Kepala Dinas Sosial Gowa Syamsuddin Bidol menambahkan, bagi warga yang terdata memiliki balita akan dilengkapi dengan perlengkapan bayi seperti makanan bayi, susu bayi, popok dan lainnya. "Sembako ini diberikan atas instruksi Bapak Bupati Gowa agar warga yang masuk dalam ODP, PDP bahkan positif bisa melakukan isolasi mandiri secara disiplin. Termasuk bersama keluarganya, sehingga penyebaran virusnya bisa betul-betul terputus," terangnya.
Khusus untuk kebutuhan beras yang disiapkan dalam paket sembako disiapkan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Gowa. Sekitar 10 ton beras disiapkan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing yang terdata.
"Dinas Ketahanan menyiapkan 10 ton sebagai bentuk antisipasi. Tapi kita harap dan berdoa semoga beras yang disiapkan tidak terdistribusi seluruhnya, karena jika demikian artinya banyak warga kita yang teridentifikasi," ucapnya.