Rabu 08 Apr 2020 00:46 WIB

Banyak Orang Bersuhu 38 Derajat Naik Angkot di Bogor

Mereka yang suhu tubuhnya di atas 38 derajat celcius sudah dicatat identitasnya.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Andi Nur Aminah
Dinas Perhubungan melakukan tes suhu tubuh di angkot-angkot kota Bogor. Foto angkot konvensional di Bogor (ilustrasi)
Foto: Republika/Imas Damayanti
Dinas Perhubungan melakukan tes suhu tubuh di angkot-angkot kota Bogor. Foto angkot konvensional di Bogor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor melakukan pemeriksaan suhu tubuh para penumpang dan menyemprotkan cairan disinfektan ke sejumlah kendaraan angkutan umum (angkot), Selasa (7/4). Dalam pemeriksaan tersebut, Dishub Kota Bogor menemukan banyaknya penumpang dan pengendara bersuhu tubuh di atas 38 drajat celcius.

"Tadi banyak juga ditemukan ada yang suhu tubuhnya di atas 38 derajat celcius dan sudah dicatat identitasnya. Kami menyarankan mereka agar beristirahat, jika merasa kurang sehat segera ke Puskesmas," kata Kepala Dishub Kota Bogor, Eko Prabowo dalam rilisnya, Selasa (7/4).

Baca Juga

Eko mengungkapkan, kegiatan tersebut sebagai langkah mengantisipasi penyebaran virus corona jenis baru atau Covid-19 di Kota Bogor. Eko mengatakan, pengecekan suhu dan penyemprotan cairan disinfektan rencananya akan dilakukan di lima titik.

Eko menyebut, pihaknya mengawali kegiatan tersebut di jalan Pahlawan, Kecamatan Bogor Selatan. Dia menjelaskan, setiap penumpang dan pengemudi dicek suhu tubuhnya termasuk sejumlah pengendara motor dengan menggunakan thermogun. "Ada lima titik di minggu ini. Tadi di Jalan Pahlawan dan besok di daerah (Kelurahan) Pasir Kuda (Kecamatan Bogor Barat)," ungkapnya.

Eko menambahkan, kegiatan tersebut merupakan hasil kerja sama dengan sejumlah pihak meliputi Dinkes, BPBD, TNI/Polri dan lurah setempat. Dalam pelaksanaannya, petugas juga mensosialisasikan pengguna jalan untuk mengenakan masker, menerapkan social distancing di angkutan umum dan meminta untuk di rumah saja.

Selain itu, pihaknya juga memberikan bantuan berupa sembako kepada sejumlah pengemudi angkutan umum. Sebab, Eko menilai, sorpir angkutan umum juga termasuk pihak yang paling terdampak persebaran Covid-19 secara ekonomi. "Sebenarnya bantuan ini sebagai pemantik, karena Covid-19 ini banyak yang terdampak," ucap Eko.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement