Rabu 08 Apr 2020 05:53 WIB

Badan Antariksa Rusia: Trump Berusaha Rebut Planet Lain

Badan antariksa Rusia mengomentari perintah eksekutif Trump soal luar angkasa.

Red: Reiny Dwinanda
Planet luar angkasa. Badan antariksa Rusia mengomentari perintah eksekutif Trump soal penambangan komersial di luar angkasa.
Foto: Picryl
Planet luar angkasa. Badan antariksa Rusia mengomentari perintah eksekutif Trump soal penambangan komersial di luar angkasa.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSCOW -- Badan antariksa Rusia, Roscosmos, menuduh Presiden AS Donald Trump menciptakan landasan untuk mengambil alih planet lain dengan menandatangani perintah eksekutif yang menguraikan kebijakan AS tentang penambangan komersial di luar angkasa. Perintah eksekutif, yang Roscosmos katakan merusak ruang lingkup kerja sama internasional di luar angkasa, ditandatangani pada hari Senin (6/4).

Amerika Serikat dikatakan akan berusaha untuk merundingkan "pernyataan bersama dan pengaturan bilateral dan multilateral dengan negara-negara asing mengenai operasi yang aman dan berkelanjutan untuk pemulihan publik dan swasta dan penggunaan sumber daya ruang". Warga AS juga harus memiliki hak untuk terlibat dalam aktivitas semacam itu.

Baca Juga

AS disebut ingin mendiskusikan wacana yang menyebut ruang angkasa sebuah domain aktivitas manusia yang unik secara hukum dan fisik, dan AS tidak melihatnya sebagai milik bersama global. Roscosmos mengatakan bahwa perintah itu membuat AS berselisih dengan gagasan ruang milik semua umat manusia.

"Upaya untuk mengambil alih ruang angkasa dan rencana agresif untuk benar-benar merebut wilayah planet lain, hampir tidak mengatur negara-negara (di jalur untuk) kerja sama yang bermanfaat," menurut pernyataan Roscosmos yang dirilis Selasa.