REPUBLIKA.CO.ID, MONTREAL -- Balapan Formula Satu (F1) kembali menunda satu seri. Kali ini giliran GP Kanada yang semula akan digelar 14 Juni di Montreal, harus ditunda karena virus Corona yang belum mereda. GP Kanada bergabung dengan daftar balapan F1 yang semakin lama. Dan belum tahu kapan musim ini akan dimulai.
Seri ini adalah yang kesembilan yang akan ditunda terkena dampak virus ini, dengan Grand Prix Australia pembukaan musim 15 Maret dibatalkan bersama dengan Grand Prix Monaco bulan Mei.
Pemegang hak komersial Liberty Media berharap untuk memulai lomba ini di musim panas Eropa dengan jadwal yang berkurang antara 15 dan 18 balapan yang bisa memasuki Tahun Baru.
“Saat ini sangat penting bahwa semua energi kita disatukan untuk mengatasi COVID-19. Kami akan menyambut Anda dengan tangan terbuka di Sirkuit Gilles-Villeneuve segera setelah itu aman, ”kata CEO Grand Prix Kanada, Francois Dumontier, dilansir dari Crash, Rabu (8/4).
Perlombaan ini dipromosikan oleh Octane Racing Group dan panitia mengatakan keputusan untuk menunda, setelah diskusi rutin dengan otoritas kota dan F1, tidak dianggap enteng.
“Kami telah mendengar arahan yang dikeluarkan oleh pejabat kesehatan masyarakat dan sebagai akibat langsung dari pandemi COVID-19 mengikuti panduan ahli yang diberikan oleh pihak berwenang,” tambah panitia.
Hampir setengah dari kasus COVID-19 di Kanada berada di provinsi Quebec, di mana Montreal adalah kota terbesar.
Ketua Formula Satu Chase Carey mengatakan Formula Satu mendukung "keputusan yang diperlukan untuk memastikan keamanan penggemar dan komunitas F1.
"Kami selalu menantikan perjalanan ke kota Montreal yang luar biasa dan sementara kami semua harus menunggu sedikit lebih lama, kami akan menampilkan pertunjukan yang hebat ketika kami tiba akhir tahun ini," tambahnya.
Panitia mengatakan, tiket akan tetap berlaku dan penonton akan diberi tahu opsi mereka ketika tanggal yang baru ditentukan.
Kanada akan memiliki dua pembalap musim ini dengan Nicholas Latifi sebagai rookie di Williams sementara Lance Stroll berlanjut di Racing Point, sebuah tim yang dimiliki oleh ayahnya Lawrence.
"Secara alami, saya sedih bahwa saya harus menunggu kesempatan untuk balapan F1 rumah saya," kata Latifi di situs webnya.