REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Badan olahraga atletik dunia telah menangguhkan Kejuaraan Atletik yang juga sebagai ajang kualifikasi Olimpiade hingga Desember. Ini karena wabah virus corona yang juga telah memaksa Olimpiade Tokyo ditunda hingga 2021.
"Selama periode ini, hasil yang dicapai pada kompetisi apa pun tidak akan dipertimbangkan untuk standar masuk Tokyo 2020 atau peringkat dunia," kata World Athletics dalam sebuah pernyataan, dilansir dari laman ESPN, Rabu (8/4).
Kualifikasi akan dimulai lagi pada 1 Desember, tergantung pada situasi global yang kembali normal, dan berlanjut hingga akhir Mei untuk lomba lari marathon dan jalan cepat 50 kilometer. Atau, bisa juga hingga Juni tahun depan untuk semua acara lainnya, katanya.
Total periode kualifikasi, yang dimulai pada 2019, akan menjadi empat bulan lebih lama dari aslinya. Sementara itu, hasil akan terus direkam untuk keperluan statistik, termasuk untuk rekor dunia.
Presiden Atletik Dunia Sebastian Coe mengatakan keputusan itu memberikan lebih banyak kepastian untuk perencanaan dan persiapan atlet. Ini juga merupakan cara terbaik untuk mengatasi keadilan dalam apa yang diharapkan sebagai penyampaian peluang kompetisi yang tidak merata di seluruh dunia.
World Athletics juga mengatakan, separuh dari staf di kantor pusatnya di Monaco akan dibayar dengan gaji penuh. Dijelaskan, Pemerintah Monako akan memberikan kontribusi 70 persen dari gaji kotor staf untuk cuti dan World Athletics akan mendanai sisanya.
"Keputusan ini, yang dimungkinkan oleh Pemerintah Monako, berarti kami hanya akan fokus pada aktivitas bisnis penting untuk jangka pendek yang akan membantu kami mengelola arus kas kami secara efektif dan melindungi pekerjaan dalam jangka panjang," kata Coe.