REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Jawa Timur melalui Satuan Tugas (Satgas) NU Jatim Tanggap Covid-19 membagikan seribu APD (Alat Pelindung Diri). Pemberian ini berasal dari masyarakat yang mendonasikan sebagian hartanya untuk mendukung perjuangan petugas medis melawan Covid-19.
"APD ini menjadi keluhan para petugas medis, sebab mereka yang menangani pasien Covid-19 bagaikan perang tanpa sengaja. Karenanya melalui NU Care-LAZISNU Jawa Timur membuka donasi bagi masyarakat yang memiliki kelebihan rezeki," kata Ketua NU Care-LAZISNU Jatim, A Afif Amrullah, dalam keterangan yang didapat Republika, Rabu (7/4).
APD yang didapat akan dibagikan ke semua rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Timur. Pembagian APD tahap pertama dilakukan di Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo, Jemursari, Surabaya dan RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Bantuan APD tidak hanya diberikan kepada rumah sakit milik NU. Sejumlah rumah sakit Islam yang ada di Jawa Timur, bahkan rumah sakit milik pemerintah daerah juga akan mendapatkan bantuan tersebut.
"Kita tidak hanya memikirkan NU, tetapi memikirkan rakyat Jawa Timur sehingga program kemanusiaan ini bermanfaat untuk warga,” ujarnya.
Direktur Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya, Rochmad Romdhoni mengucapkan terima kasih kepada para donatur lantaran keberadaan APD sangat dibutuhkan para dokter.
"Dengan adanya bantuan APD ini sangat membantu para dokter menangani pasien Covid-19," katanya setelah menerima APD dari PWNU Jatim.
Sementara itu, Bagian Instalasi Farmasi RSUD Dr Soetomo, Mariyatul Qibtiyah, sangat mengapresiasi gerakan kemanusiaan yang dilakukan NU Care-LAZISNU Jawa Timur. Keberadaan APD sangat membantu para dokter, karena mereka adalah garda terdepan dalam penanganan pasien Covid-19," katanya.
Direktur RSI Siti Hajar Sidoarjo, H Hidayatullah mengatakan, di RSI Siti Hajar menyediakan APD untuk tiga hingga empat hari ke depan. Setiap harinya APD yang dibutuhkan sekitar 10 hingga 15 buah. Padahal, untuk merawat pasien paling tidak dibutuhkan 10 hingga 14 hari.
"Jika setelah itu tidak ada stok tambahan, kami sangat kesulitan untuk merawat pasien,” ucap dokter tersebut.
Ketua Satgas NU Jatim Tanggap Covid-19, dokter Edy Suyanto mengatakan, bantuan sengaja diberikan oleh PWNU Jawa Timur kepada rumah sakit yang telah ditunjuk oleh pemerintah sebagai rumah sakit rujukan Covid-19. Dengan harapan, APD tersebut dapat digunakan tim medis maupun dokter saat menangani pasien akibat virus Corona.
Menurutnya, program kemanusian membantu para dokter yang berjuang melawan Covid-19 ini akan terus berjalan. "Kami masih membuka peluang kepada siapapun untuk bergabung membantu melindungi para pahlawan medis ini melalui donasi online di www.s.id/pahlawanmedis," ungkap dia.