REPUBLIKA.CO.ID, SUNDERLAND -- Sunderland harus mengambil keputusan pahit akibat krisis pandemi corona. Klub League One tersebut memberikan cuti kepada pemain inti, pemain akademi yang dikontrak serta staf kantor. Sunderland mengonfirmasi, mereka akan menggunakan skema dana pemerintah, yang akan berkontribusi pada 80 persen dari gaji pegawai sampai 2.500 pound per bulan.
Dengan skema itu, Sunderland berusaha memastikan pemain dan staf tetap digaji secara penuh. Hanya manajer Phil Parkinson yang tidak diberikan cuti, dan tetap bekerja dari rumah, sebagaimana sebagian kecil staf lainnya.
''Ini merupakan waktunya, SAFC tidak berniat untuk minta kepada pemain atau staf agar mengurangi maupun penangguhan gaji. Klub masih berkomitmen penuh untuk memastikan semua pegawai dibayar sepenuhnya,'' jelas Sunderland, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Sky Sports, Rabu (8/4).
Sunderland menegaskan, prioritas klub saat ini adalah kesehatan dan kesejahteraan pemain, staf, suporter dan komunitas lokal selama masa yang tidak bisa diprediksi ini. Sunderland merupakan klub kedua dari divisi tiga Inggris yang memberikan cuti pada stafnya setelah Portsmouth.
Sementara klub divisi dua, Preston North End, pemain dan stafnya yang mampu kerja dari rumah dibayar penuh. Namun, sebagian kecil staf yang tidak bisa kerja dari rumah telah diberikan cuti.
Pemimpin klasemen League Two, Aleandra, mengumu.kan telah memberikan cuti kepada pemain dan staf, meski tetap memberikan gaji kepada mereka yang terikat kontrak.