Rabu 08 Apr 2020 11:09 WIB

Kemen BUMN Impor PCR Swiss, Bisa 10 Ribu Tes Corona Sehari

Alat PCR dari Swiss akan disebar ke sejumlah daerah untuk tes corona.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nur Aini
Seorang dokter menunjukkan alat tes swab virus Corona berupa Polymerase Chain Reaction diagnostic kit (PCR) di Laboratorium Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (6/4/2020). Alat tersebut nantinya dapat melakukan tes virus corona hingga 1
Foto: ANTARA / M RISYAL HIDAYAT
Seorang dokter menunjukkan alat tes swab virus Corona berupa Polymerase Chain Reaction diagnostic kit (PCR) di Laboratorium Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (6/4/2020). Alat tersebut nantinya dapat melakukan tes virus corona hingga 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian BUMN berhasil mendatangkan polymerase chain reaction (PCR) atau alat tes swab untuk mendeteksi virus corona dari perusahaan farmasi Roche, Swiss. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, PCR ini mempunyai tingkat presisi yang jauh lebih akurat untuk mendeteksi virus corona daripada rapid test.

"Kemarin sudah datang Sabtu ke Indonesia," ujar Arya saat jumpa pers bersama BNPB di Jakarta, Rabu (8/4).

Baca Juga

Arya menyampaikan, terdapat dua alat RNA extractor automatic dengan total kapasitas 1.000 spesimen per hari. Dengan demikian, satu alat memiliki kapasitas 500 spesimen per hari. Selain itu, menurut Arya, BUMN juga telah mendatangkan 18 lightcycle untuk mendeteksi PCR dengan kapasitas 500 tes per hari.

"Jadi, dengan alat ini kalau sudah terinstal (semua) maka satu hari akan bisa mencapai 9.000 sampai 10 ribu tes per hari. Kecepatan mengetahui positif atau negatif juga sangat tinggi," ucap Arya.