REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Mantan bek tengah Manchester United (MU) Rio Ferdinand berbicara tentang kemenangan Iblis Merah atas Chelsea pada partai final Liga Champions 2008 silam. Dia mengatakan, tekanan bertemu dengan sesama tim Inggris di final sangatlah besar.
"Itu menambah tekanan bagi saya karena saya bermain melawan teman, teman internasional, teman tumbuh bersama. Itu membuatnya menjadi situasi yang jauh lebih tinggi karena jauh lebih banyak yang dipertaruhkan," kata dia kepada BT Sport, Rabu (8/4).
MU yang saat itu masih dibesut pelatih sekaliber Sir Alex Ferguson melangkah ke partai final Liga Champions di Moskow, Rusia. Tim berjuluk Setan Merah berhasil menang lewat adu penalti 6-5 versus Chelsea, usai bermain imbang 1-1 di waktu normal.
Ferdinand menjelaskan alasan mengapa kemenangan melawan tim Inggris terasa begitu istimewa. Selain, kedekatan emosional dekat pemain lawan, kemenangan tersebut juga menjadi sejarah manis yang tak akan terlupakan oleh seluruh pemain dan juga fan mereka.
"Jika kita mengalahkan tim Italia, Spanyol atau Jerman, mungkon biasa, tapi jika Anda kalah dari Chelsea di Moskow itu akan jadi cerita berkepanjangan, itu adalah sejarah, itu ada di sana setiap kali Anda pergi ke stadion mereka," sambung dia.
MU tampil trengginas pada perjalanan Liga Champions 2008. Mereka sukses menduduki posisi teratas fase Grup, mengalahkan Olympique Lyon 2-1 babak 16 besar, menyingkirkan AS Roma 3-0, dan menyudahi perjalanan Barcelona di partai semifinal.
Sedangkan Chelsea lolos sebagai jawara grup dan melangkah mulus usai menggilas Olympiakos, Fenerbahce, serta Liverpool di fase semifinal.