REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Pemerintah Bangladesh telah menetapkan jam kerja selama bulan suci Ramadhan. Jam kerja ini berlaku bagi semua pekerja di lembaga pemerintah, semi-pemerintah, otonom, dan semi-otonom.
Jam kerja dimulai pukul 09.00 dan berlangsung hingga 15.30. Sesuai jadwal baru, disediakan durasi istirahat sebanyak 15 menit, dari pukul 13.15 sampai 13.30 untuk shalat zhuhur.
Dilansir di Dhaka Tribune, keputusan itu diambil saat pertemuan kabinet reguler, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Sheikh Hasina, di Ganabhaban, Senin (6/4).
Bulan suci Ramadhan kemungkinan akan dimulai pada 24 atau 25 April berdasarkan pengamatan bulan. Saat ini, jam kantor yang berlaku mulai dari pukul 09.00 sampai 17.00.
Menyebarnya virus Covid-19 membuat Pemerintah Bangladesh melakukan beberapa upaya pencegahan, termasuk selama Ramadhan berlangsung. Kementerian Pendidikan berencana memperpanjang penutupan semua lembaga pendidikan sampai libur Idul Fitri.
Kementerian Pendidikan akan mengumumkan hari libur hingga awal bulan suci Ramadhan, dan dilanjutkan dengan libur awal bulan Ramadhan. Kebijakan ini mengakibatkan penutupan lebih lama pada lembaga pendidikan.
"Liburan akan diperpanjang hingga liburan Idul Fitri untuk semua lembaga pendidikan. Kementerian Pendidikan Dasar dan Massa akan mengikuti keputusan Kementerian Pendidikan dalam mengumumkan hari libur hingga awal Ramadhan juga," ujar Wakil Menteri Pendidikan Bangladesh, Mohibul Hasan Chowdhury Nowfel, Rabu (8/4).
Selama liburan panjang, televisi pemerintah Sangsad Bangladesh akan terus menyiarkan pelajaran bagi siswa. Video pelajaran untuk siswa kelas VI hingga kelas X juga akan diunggah di saluran Youtube "My School at My Home" dan di situs Kishor Batayon.
Direktorat Pendidikan Dasar juga mengembangkan portal web sendiri di mana video pelajaran untuk siswa kelas I hingga kelas V akan diunggah. Program akademik untuk siswa kelas VI hingga kelas X mulai mengudara di televisi nasional dari 28 Maret, pukul 09.00 sampai 21.00.