Rabu 08 Apr 2020 13:41 WIB

63 Jemaah Sajadah Fajar Lakukan Rapid Test

Satu jemaah terkonfirmasi positif Covid-19 dan telah meninggal dunia

Petugas medis menunjukan sampel darah saat rapid test
Foto: Antara/Galih Pradipta
Petugas medis menunjukan sampel darah saat rapid test

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat bersama Dinas Kesehatan Kota Pontianak hari ini melakukan rapid test untuk 63 jemaah Sajadah Fajar untuk memastikan kesehatan para jemaah dari dampak virus Covid-19. Apalagi setelah diketahui satu jamaah terkonfirmasi positif Covid-19 dan meninggal dunia. Sajadah Fajar merupakan kependekan dari shalat berjemaah di waktu fajar dimana jemaah menggelar shalat subuh dari masjid ke masjid secara berpindah-pindah.

"Hari ini Dinas Kesehatan Kota Pontianak melakukan rapid test terhadap jemaah Sajadah Fajar, dimana datanya sudah kita terima kemarin dari ketua panitia Sajadah Fajar yang berangkat ke Kapuas Hulu. Jumlahnya ada 65 orang dikurangi 2 anggota yang sudah meninggal," kata Kadis Kesehatan Kalbar, Harisson, Rabu (8/4)

Dia menjelaskan, untuk menjaga jarak jemaah agar tidak menumpuk pada saat pemeriksaan, Dinkes Kota Pontianak telah melakukan pembagian jadwal tes kepada para jemaah.

"Untuk hasilnya, kata dia akan langsung diumumkan hari ini juga, setelah hasil tes keluar. Bagi jemaah yang hasilnya positif akan kita berikan penanganan intensif sesuai prosedur yang ada," kata Harisson.

Diketahui, dari daftar peserta yang ada, sebanyak 65 orang anggota jemaah Sajadah Fajar yang berangkat ke Kapuas Hulu pada tanggal 22 Februari dan kembali ke Pontianak pada tanggal 1 Maret lalu. Dalam perjalanannya, diketahui terdapat satu anggota jemaah, seorang wanita meninggal pada tanggal 21 Maret lalu dan hasil tesnya terkonfirmasi positif Covid-19.

Kemudian, pada Senin (6/4) malam kemarin, pihak Dinkes Kalbar juga melakukan evakuasi pada jenazah wanita berumur 68 tahun dalam sebuah kamar kost di jalan Johar. Diketahui pula wanita tersebut merupakan anggota dari jemaah Sajadah Fajar dan ikut dalam rombongan yang berangkat ke Kapuas Hulu.

"Makanya, perlu langkah antisipasi yang harus segera dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dari jemaah lainnya, semua jemaah yang berangkat ke Kapuas Hulu dilakukan rapid test ," tuturnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement