Rabu 08 Apr 2020 14:38 WIB

Ramadhan-Lebaran, Trafik Internet Diprediksi Naik 40 Persen

Trafik internet pada Ramadhan-Lebaran tahun lalu naik 20-30 persen.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Menkominfo Johnny G. Plate (kiri)
Foto: Antara/Galih Pradipta
Menkominfo Johnny G. Plate (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate memprediksi kenaikan trafik internet dan layanan data di Tanah Air sekitar 30-40 persen pada saat Ramadhan hingga Hari Raya Lebaran. Kenaikan trafik ini lebih besar dibandingkan Ramadhan dan Lebaran tahun lalu yang berada di kisaran 20-30 persen.

Namun, Johnny memastikan, Kemenkominfo bersama operator selular telah mengantisipasi  kenaikan trafik yang besar di hari bulan Ramadhan maupun lebaran, di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga

"Sejauh itu kapasitas broad band Indonesia masih cukup hingga saat ini belum ada permintaan tambahan yang berhubungan dengan ketersediaan broadband di Indonesia," ujar Johnny dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (8/4).

Johnny juga memastikan kesiapan seluruh jaringan telekomunikasi Indonesia, baik jaringan broadband tetap maupun jaringan broadband bergerak atau mobile broadband. Ia menerangkan, hingga saat ini seluruh petugas petugas melaksanakan seluruh fungsinya baik itu operation dan maintenance agar ketersediaan infrastruktur jaringan telekomunikasi tetap terjaga di tengah masyarakat menghadapi Covid-19.

Sebab, Kemenkominfo bersama operator selular memastikan terjaganya bandwidth yang cukup. Apalagi, Johnny menyebut, hingga saat ini belum ada kenaikan bandwith yang terlalu tinggi yakni 5-10 persen.

"Masih di dalam kendali dan kapasitas broaband yang tersedia dari hasil monitor kami kenaikan trafik atau lalu lintas data dan suara masih di kisaran 5 sampai 10 persen, masih jauh di bawah kenaikan trafik pada saat hari-hari besar hari hari raya seperti lebaran misalnya tahun yang lalu kenaikan itu antara 20 sampai 30 persen," ujarnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement