Rabu 08 Apr 2020 14:46 WIB

Mendagri Tito: Perang Lawan Corona Perlu Strategi Tepat

Tito menilai virus Corona ini bukan lagi sesuai hal yang biasa.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kiri),
Foto: Antara/Feny Selly
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kiri),

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan untuk perang melawan wabah Covid-19 memerlukan strategi yang tepat dan terukur. Pasalnya, virus Corona ini bukan lagi merupakan sesuatu yang biasa, bahkan negara-negara lain telah memakai istilah perang.

"Dengan menggunakan paradigma perang inilah, maka penguatan kesehatan menjadi penting," kata Tito.

Baca Juga

Karena itu, ia sebagai Mendagri menerbitkan Permendagri Nomor 20 Tahun 2020 yang memberikan kewenangan kepada kepala daerah untuk melakukan realokasi dana dan "refocussing" anggaran untuk menangani Covid-19.

Realokasi anggaran tersebut, menurut dia, memiliki tiga fokus penanganan. Pertama sebagai upaya meningkatkan kapasitas kesehatan. "Jadi segala sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan publik baik dalam rangka sosialisasi atau pencegahan," katanya lagi.

Masih dari sisi kesehatan, realokasi juga harus difokuskan untuk pembentukan Gugus Tugas. Kemudian langkah mitigasi misalnya soal rapid test atau pencegahan seperti pengadaan masker, hand sanitizer dan terkait lainnya.

Termasuk, lanjut dia, untuk peningkatan kapasitas perawatan, contohnya pengadaan rumah sakit, ranjang perawatan, tenaga medis serta sarana dan prasarana lainnya. "Juga untuk obat-obatan dan vitamin," ujar Mendari pula.

Fokus kedua tentang penyiapan jaring pengaman sosial. Anggaran bisa direalokasi untuk jaring pengaman sosial, sebab banyak masyarakat yang terpukul, terutama yang kurang mampu.

Menurut dia, jika masyarakat tidak ditangani dan tidak dibantu baik oleh pemerintah maupun nonpemerintah, maka krisis kesehatan bisa berubah menjadi krisis ekonomi.

Kemudian, krisis ekonomi bisa berubah menjadi krisis sosial. Hal itu tentu tak boleh terjadi karena berdampak pada krisis keamanan.

Untuk fokus yang ketiga, menurut Tito, yaitu membantu dunia usaha agar tetap bisa bertahan dan ketahanan pangan. Pemerintah harus terus membantu dunia usaha tetap hidup

"Jadi kalau ada peraturan rekan-rekan kepala daerah yang melarang dunia industri untuk bekerja di pukul rata, itu akan memukul dunia industri dan nanti secara tidak langsung akan berdampak kepada sistem secara keseluruhan," ujar Tito Karnavian.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement