REPUBLIKA.CO.ID, Kehangatan Rasulullah SAW kepada para istrinya ditunjukkan lewat panggilan yang memanjakan. Bak pengantin baru, Rasulullah SAW bahkan kerap memegang tangan istrinya, bersandar di pundaknya, dan tidur di pangkuannya.
Di sis lain, para istri Nabi SAW selalu menunjukkan rasa cintanya. Mereka memahami keinginan Nabi SAW sebelum beliau mengatakannya.
Abu Hamzah al-Gamidi dalam buku Romansa di Rumah Nabi SAW mengungkapkan, Rasulullah pun dikenal dengan kehangatannya kepada keluarga. Beliau kerap berbincang, menghibur, dan membahagiakan mereka pada malam hari.
Nabi SAW tidak pernah melupakan aspek kemanusiaan kepada keluarganya. Mereka juga menginginkan sentuhan kasih dan ungkapan lembut yang membuat hidup lebih hidup. Sikap beliau sesuai dengan sabdanya, "Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik terhadap keluarganya. Sebaik-baik kalian adalah orangorang yang berakhlak mulia terhadap istri-istri mereka." (HR Tirmidzi).
Tidak hanya itu, beliau bahkan mendahulukan istrinya. Saat berkendara bersama Shafiyyah binti Huyyay ra, unta beliau terpeleset. Nabi SAW dan Shafiyyah terjatuh. Abu Thalhah ra segera menghampiri beliau untuk membantunya berdiri. Namun, Nabi SAW justru bersabda, "Bantulah istriku (terlebih dahulu)!"
Di sisi lain, para istri kerap menyambut beliau. Ketika Nabi SAW pulang dari perang, Siti Aisyah ra kerap menyambutnya dengan permadani tipis miliknya. Dia pun menghias bagian atap rumahnya. Aisyah pun menyambut beliau dengan ucapan, "Semoga rahmat dan kesejahteraan dari Allah selalu tercurahkan kepadamu, wahai Rasulullah SAW. Segala puji bagi Allah yang telah memuliakanmu." (HR Abu Dawud).