REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI - Pusat konvensi, stadion, arena serba guna, mal, hotel, dan tempat berukuran besar lainnya di seluruh dunia telah diubah menjadi fasilitas medis darurat. Hal ini dilakukan sebagai tanggapan terhadap pandemi Covid-19. India memilih langkah berbeda yakni dengan mengubah gerbong kereta api menjadi bangsal isolasi bagi pasien Covid-19.
Dilansir laman The Architect's Newspaper, Indian Railways menangguhkan seluruh layanan hingga 14 April. Demi memanfaatkan penutupan itu, pihak kereta api mengubah gerbong-gerbong kereta menjadi unit perawatan darurat. Gerbong-gerbong tersebut dapat dikerahkan ke daerah-daerah terpencil yang kekurangan tempat tidur rumah sakit.
Seperti yang sudah dikatakan Kementerian Perkeretapian, gerbong-gebong kereta api dipersiapkan hanya sebagai kontinjensi serta melengkapi upaya Kementerian Kesehatan negara. Setiap gerbong dapat menampung 16 tempat tidur pasien bersama ruang perawat, kabin dokter, dan ruang yang cukup untuk persediaan medis.
Sebanyak lima ribu gerbong dengan kapasitas 80 ribu pasien saat ini tengah disiapkan di seluruh 16 zona layanan India Railways. Setengah dari itu, sudah sepenuhnya selesai dengan rata-rata 375 dikonversi per hari sejak skema ini pertama kali diumumkan.
"Pada saat karantina wilayah, ketika sumber daya tenaga kerja terbatas dan harus dirasionalisasi dan dirotasi, berbagai zona kereta api hampir melakukan tugas yang mustahil dari banyak konversi dalam rentang waktu yang begitu kecil," kata Kementerian Perkeretaapian.
Dua dari empat toilet telah dikonversi menjadi kamar mandi. Tempat tidur tengah di satu sisi di setiap kabin telah dihilangkan. Sedangkan tempat tidur bagian bawah di sana akan bertindak sebagai tempat tidur pasien.
Setiap kabin telah dipisahkan dengan lapisan kayu lapis yang tepat. Setiap area pasien memiliki tirai plastik kelas medis untuk memberikan tampilan ruang isolasi yang tepat di gerbong kereta. Ada kabin untuk dokter serta staf medis lainnya. Ada lebih banyak soket listrik untuk instrumen medis dan lebih banyak pemegang botol untuk digunakan sebagai pemegang drip intravena.
India saat ini memiliki 4.778 kasus virus corona dan 136 kematian. Walaupun ini bukan jumlah yang kecil, untuk negara dengan lebih dari 1,3 miliar orang angka ini sangat mencengangkan. Sebab India merupakan salah satu negara dengan kelangkaan tempat tidur rumah sakit dan infrastruktur kesehatan masyarakat yang rapuh.
Seperti dicatat CNN, Indian Railways saat ini mengoperasikan 125 rumah sakit berbasis non-kereta api di seluruh negeri. Badan tersebut juga telah menjalankan Lifeline Express. Lifeline Express adalah rumah sakit keliling yang dilengkapi dengan ruang operasi, area perawatan pribadi, ruang pemulihan, dan akomodasi untuk staf medis. Layanan ini diluncurkan sejak 1991 bekerja sama dengan Impact India Foundation dan Kementerian Kesehatan India.