Rabu 08 Apr 2020 15:19 WIB

Ada 1.552 Kasus Positif Corona di DKI Jakarta

Dari jumlah itu, 75 orang dinyatakan telah sembuh dan 144 orang meninggal dunia.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Teguh Firmansyah
Petugas medis membawa pasien ke ruang isolasi saat simulasi penanganan pasien virus corona, ilustrasi.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Petugas medis membawa pasien ke ruang isolasi saat simulasi penanganan pasien virus corona, ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta menyampaikan perkembangan terkini data penyebaran virus corona Covid-19 per 8 April 2020. Ketua II Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta, Catur Laswanto, mengungkapan, ada total 1.552 kasus positif corona. Sebanyak 75 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan pasien meninggal sebanyak 144 orang.

"Ada 976 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit, dan 357 orang melakukan self isolation di rumah, dan sebanyak 796 orang menunggu hasil laboratorium," ujarnya pada Rabu (8/4).

Baca Juga

Sementara itu, tenaga kesehatan yang positif terinfeksi Covid-19 berjumlah 130 orang. Satu orang meninggal, sedangkan 21 orang sembuh yang tersebar di 41 rumah sakit, 1 klinik, dan 1 puskesmas di Jakarta.

Catur menambahkan, orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 2.598 orang. Sebanyak 2.054 orang sudah selesai dipantau dan 544 orang masih dipantau. Kemudian, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 2.254 orang yang terdiri atas 1.219 sudah pulang dari perawatan dan 1.035 masih dirawat.

Pemprov DKI Jakarta juga masih terus melakukan rapid test di enam wilayah kota/kabupaten administrasi DKI Jakarta dan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP). "Sampai dengan Selasa, 7 April 2020, total sebanyak 27.696 orang telah menjalani rapid test dengan persentase positif Covid-19 sebesar 3,0 persen dengan rincian 829 orang dinyatakan positif Covid-19 dan 26.867 orang dinyatakan negatif," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement